Jakarta – Rencana Bank Indonesia (BI) kembali memangkas acuan suku bunga bank Indonesia (BI Rate) lebih rendah lagi dibawah level 6% menjadi angin segar bagi pelaku pasar untuk mengoleksi saham-saham properti. Diantaranya yang perlu di koleksi adalah, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sejak mencatatkan sahamnya di pasar modal 2008 silam, kinerja perseroan membukukan prestasi yang cukup baik dengan menghadiahkan hunian-hunian baru. Terlebih anak usaha Sinarmas Land, BSD City, meluncurkan kawasan perumahan baru yang berkonsep hunian tropis modern dengan nuansa resort. Kawasan in i dibangun diatas tanah seluas 50 hektar dan terdiri dari 150 unit rumah dan berlokasi di pusat kota BSD.
Menurut Ishak Chandra selaku Managing Director Corporate Strategy and Service Sinarmas Land, salah satu keunggulan kawasan hunian baru ini adalah karena posisinya yang tinggi di atas bukit, maka penghuni dapat memandang sembilan hektar green belt yang tebal dan landai dengan aliran sungai dibawahnya. Fitur semacam ini akan sangat sulit ditemukan dihunian lain.
Kita juga rencanakan akan bangun dua lantai dan akan diluncurkan sebanyak dua kluster. Salah satunya kluster eksekutif yang memiliki fasilitas lebih dua fasad, yang bisa langsung memiliki private view di sepanjang boulevard,” kata Ishak dalam keterangan tertulis yang diterima Neraca, kemarin.
Dia menambahkan, untuk memiliki kluster tersebut, perseroan akan menjual mulai dari harga Rp 700 juta. Pada tahun ini, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2 triliun di 2012 ini.
Kata Sekretaris Perusahaan Hermawan Widjaya, keseluruhan dana itu sendiri akan didapatkan dari kas internal perusahaan, dimana sebagai informasi saat ini posisi kas perusahaan berada pada level Rp 4 triliun.
Lebih lanjutnya, dana itu akan digunakan untuk pengembangan BSD City tahan kedua dan peluncuran sejumlah kluster baru serta pengembangan proyek Grand City di Balikpapan.
Selain itu, BSDE juga akan mengakuisisi lahan dengan luas sekitar 100 hektare hingga 200 hektare di kawasan BSD.
Dari proyeksi perseroan, menargetkan, pertumbuhan pendapatan sebesar 15-20% di 2012 hingga mencapai Rp 3,11 triliun-Rp 3,24 triliun.
Sementara itu, laba juga diproyeksi tumbuh 15% menjadi Rp 840 miliar dari target di 2011 yang hanya sebesar Rp 700 miliar.
Secara teknikal, saham ini tengah berada pada trend bullishnya. MACD juga memberikan indikasi bahwa BSDE memiliki histogram positif yang memanjang. Support dan resistance saham ini berada pada Rp 900,00 – Rp 990,00.
Support dan resisnce kedua berada di Rp 850,00 dan Rp 1080,00. Secara stochastic, saham ini telah memasuki area overbought-nya, sehingga dalam jangka pendek BSDE berpotensi terkoreksi.
Beberapa waktu kedepan, saham ini masih akan mencoba mengetes resistancenya. Namun, dengan level harganya yang sudah terlalu tinggi, BSDE cukup rawan akan profit taking.
Asal tahu saja, akhir pekan lalu saham perseroan banyak di koleksi oleh investor asing yang mencapai 12,3 juta saham dari volume perdagangan 46,4 juta saham dengan total transaksi Rp 47,04 miliar.
Source: Neraca
Leave a Reply