JAKARTA: PT Bumi Serpong Damai Tbk, pengembang kota mandiri, mengalokasikan belanja modal Rp 2,5 triliun pada tahun ini, naik 66% jika dibandingkan dengan belanja modal tahun lalu, yakni Rp 1,5 triliun.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Widjaja menjelaskan dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan infrastruktur, pengembangan proyek properti dan pembebasan lahan.
“Sebenarnya angka pasti untuk belanja modal pada tahun ini belum ada, tetapi kisarannya Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun,” ujarnya kemarin.
Hermawan memaparkan perseroan berencana untuk mengembangkan proyek-proyek properti yang sudah ada pada tahun ini melalui penambahan unit rumah di kawasan residensial perseroan.
Dia mengungkapkan perseroan biasanya menambahkan 2.000 unit sampai 2.500 unit rumah setiap tahun.
Penambahan unit rumah tersebut, tuturnya, akan diiringi dengan pengembangan infrastruktur untuk mendukung fasilitas di kawasan hunian.
Selain itu, perseroan akan menggunakan capex untuk pembebasan lahan di kota mandiri Bumi Serpong Damai.
Dia menjelaskan perseroan menargetkan dapat menambah lahan seluas 200 hektare setiap tahun.
Saat ini, jumlah cadangan lahan (lank bank) yang dimiliki Bumi Serpong Damai secara konsolidasi, yaitu 4.800 hektare. Adapun, lahan yang dimiliki sendiri oleh perseroan, yaitu 3.400 hektare.
“Memang strategi kami adalah terus memperbanyak land bank. Setiap tahun, kami biasanya membebaskan lahan seluas 200 hektare,” ungkapnya.
Menurut Hermawan, seluruh dana capex akan dipenuhi perseroan dari kas internal yang hingga akhir tahun lalu masih sekitar Rp 3,5 triliun. Selain itu, perseroan akan menggunakan hasil penjualan pada tahun ini.
Nilai penjualan
Sepanjang tahun lalu, perseoan menargetkan nilai penjualan mencapai Rp 3,4 triliun. Pada tahun ini, Hermawan mengatakan perseroan menargetkan perolehan penjualan bisa tumbuh 20%-25%.
“Saya memang belum melihat hasil akhir penjualan pada tahun lalu, tetapi kami optimistis target Rp 3,4 triliun itu bisa dicapai,” tuturnya.
Selama 2011, Bumi Serpong Damai menargetkan pendapatan Rp 2,75 triliun dan laba bersih Rp 750 miliar.
Hingga September 2011, perseroan telah mencetak laba bersih Rp 619, 94 miliar, naik 154,97% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp 243,14 miliar. Pendapatan perseroan juga naik 21,93 menjadi Rp 2,07 triliun dari semula Rp 1,7 triliun.
Terkait dengan kinerja penjualan yang baik pada 2011, Hermawan menggunakan pendapatan dan laba bersih perseroan diproyeksikan tumbuh sekitar 20% pada tahun ini.
Apabila mengacu pada terget pertumbuhan itu, pendapatan perseroan dipatok Rp 3,3 triliun dan laba bersih Rp 900 miliar pada tahun ini.
“Kami juga akan menggarap beberapa proyek komersial dan residensial pada tahun ini, tetapi kami masih belum bisa menyampaikan mengenai hal itu sekarang,” katanya.
Sorce: Bisnis Indonesia
Leave a Reply