Seperti Silvia, sesama buruh rambut yang bekerja di PT Midas Indonesia Purbalingga, Cabang Bukateja malu ke Bank. Sebab, uang yang ditabung tidak seberapa menurut mereka. “Berkat penjelasan dari pertemuan PKK di Balai Desa Bukateja, saya tertarik membuka tabungan tabungan BTN Cermat di Kantor Pos Cabang Bukateja,” ujarnya.
Dibantu dana Rp 10.000 dari sekolah, Silvia mengisi formulir pembukaan tabungan BTN Cermat di Kantor Pos Cabang Bukateja, Purbalingga. Dipandu Kepala Kantor Pos Cabang Bukateka, Irba Irmanto, tidak lebih dari 5 menit, setelah formulir diisi dan dilampiri bukti identitas diri dari sekolah, Silvia diberi ATM Tabungan BTN Cermat. Menurut Silvia, tabungan BTN Cermat dinilai tepat, karena ia bisa menabung hanya dengan menunjukkan ATM di Kantor Pos Bukateja, Purbalingga.
“Jadi, saya tidak perlu jauh ke kota kalau menabung. Saya juga mengajak teman-teman, khususnya yang bekerja di pabrik rambut untuk membuka Tabungan BTN Cermat, dan tidak malu lagi,” ajaknya.
Seperti halnya Silvia, rekan sekelasnya, Nur Cahyaningsih (15), kini juga membuka Tabungan BTN Cermat. “Saya tertarik dengan ajakan tetangga saya yang aktif di PKK desa, sehingga saya buka Tabungan BTN Cermat,” jelasnya.
“Saya tertarik dengan ajakan tetangga saya yang aktif di PKK desa, sehingga saya buka Tabungan BTN Cermat,” jelasnya. Nur yang juga hidup serba pas-pasan ini, selain masih menimba ilmu di kelas 9 SMP Terbuka 1 Bukateja, juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Ia harus mengasuh anak berusia 2 tahun. Nur beruntung majikannya berbaik hati, sehingga diberi kesempatan sekolah.
“Dari hasil mengasuh itu, saya mendapat upah Rp 300.000/bulan. Separuh saya berikan ke orangtua, separuhnya saya gunakan untuk kebutuhan sekolah serta ditabung di BTN Cermat. Biasanya saya menabung setiap hari Senin dan Kamis siang, sambil berangkat sekolah,” tutur gadis yang bercita-cita menjadi perawat itu.
Silvia dan Nurcahyaningsih merupakan potret masyarakat kelas bawah yang memiliki penghasilan pas-pasan. Namun mereka patut diapresiasi. Pasalnya, mereka peduli masa depan dengan membiasakan diri menabung.
Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro di sela sosialiasi dan edukasi Tabungan BTN Cermat di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga baru-baru ini menjelaskan, latar belakang peluncuran tabungan BTN Cermat pertengahan 2011 lalu adalah untuk memberikan edukasi menabung di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
BTN bekerjasama dengan World Saving Bank Institute (WSBI), saat ini sedang gencar mengajak MBR menabung. Yakni cukup dengan setoran awal Rp 10.000. BTN juga melibatkan kader PKK di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. BTN menilai, kader PKK strategis mensosialisasikan Tabungan BTN Cermat.
Sumber: Prasetyo.
Leave a Reply