“Kami kembali ke Indonesia. Jika sambutannya bagus dan penjualannya menjanjikan, kami akan membuka pabrik di Indonesia,” ujar Roberto Colaninno, Kepala dan CEO Piaggio and C SpA, dalam wawancara di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (9/6).
Bagi pengagum dan pengguna Vespa, ada kabar gembira. Setelah menghilang sekian lama dari pasar otomatif Indonesia, pada paruh pertama tahun 2011 ini Vespa kembali hadir secara resmi di Indonesia melalui PT Piaggio Indonesia, yang didirikan bulan Maret lalu.
Komitmen mengenai kehadiran kembali Vespa dan Piaggio ditegaskan sendiri oleh Roberto Colaninno. Ia mengatakan, “Setelah memiliki pijakan yang kuat di India, kami mengembangkan diri ke China, Vietnam, dan kini Indonesia.” Ia melanjutkan, “Kami masuk Vietnam pada tahun 2009 dan kini mempunyai pabrik di sana. Ada sekitar 1.000 orang yang bekerja untuk memproduksi 100.000 unit Vespa setahun. Dari Vietnam, kami mengekspornya ke Taiwan, Thailand dan Indonesia.”
Menurut Roberto Colaninno, di Indonesia, seperti juga di negara-negara lain, Piaggio and C SpA mengembangkan bisnis melalui beberapa tahapan. Pertama, mendirikan perusahaan, kedua, membuka dan memperkuat organisasi penjualan (dealer), dan ketiga, mengecek apa yang diinginkan oleh pasar, termasuk menentukan produk dan harga jualnya.
Dan, jika penerimaan tinggi, yang tercermin dengan penjualan produk yang tinggi, Piaggio and C SpA akan mengubah status kehadiran dari perusahaan dagang menjadi unit produksi. Itu seperti yang terjadi di Vietnam. Seraya menginformasikan bahwa ia baru saja diterima oleh Ketua BKPM Gita Wirjawan.
Ketika ditanya mengapa Piaggio and C SpA baru kembali ke Indonesia pada saat ini setelah hengkang cukup lama dari Indonesia, Roberto Colaninno menjawab, “Saya baru membeli perusahaan itu lima tahun lalu”. Saat saya beli, perusahaan sudah bangkrut. Akibatnya, saya harus mulai mengembangkannya dari bawah sekali. Dan, seperti saya ceritakan, saya mulai dari India, China, Vietnam, dan baru akan ke Indonesia. Saya pikir ini sudah cepat.”
Peluang besar
Roberto Colaninno yakin Vespa dan Piaggio punya peluang besar di Indonesia. “Indonesia adalah pasar yang khusus bagi Vespa karena Vespa sudah hadir cukup lama di Indonesia (Vespa hadir sejak tahun 1960-an). Itu sebabnya saya yakin bisa bersaing di Indonesia. Apalagi model-model produk kami sudah teruji dan selalu disambut baik oleh pasar.”
Ia menegaskan, Vespa sangat disukai di dunia, karena itu di Indonesia pun keadaannya tidak akan jauh berbeda. Vespa disukai terutama karena desain dan juga performa. Bahkan, di banyak negara, banyak orang yang membeli Vespa hanya karena tertarik pada desainnya. “Modelnya yang keren menjadikan ada orang yang membelinya bukan karena ingin menggunakannya, tetapi untuk disimpan di garasi dan dikagumi,” ujarnya berpromosi.
Secara umum dapat dikatakan, orang akan memilih sepeda motor yang hemat dalam mengonsumsi bahan bakar, emisinya ramah lingkungan, performanya bagus, suaranya enak didengar, kualitasnya baik, desain yang menawan, dan harga yang terjangkau.
Menurut perkiraan, penjualan sepeda motor di Indonesia pada tahun 2011 akan terbagi menjadi dua bagian. Sebanyak 6,5 juta sepeda motor yang terjual berada di kisaran harga Rp 12 juta hingga Rp 16 juta, sedangkan sisanya, 1,5 juta, berada di kisaran harga Rp 20 juta hingga Rp 25 juta. PT Piaggio Indonesia akan bermain di dua kelompok itu. Piaggio pun mempunyai produk yang dijual dengan harga di atas itu.
“Kami tidak hanya menjual skuter, tetapi juga jenis sepeda motor lain. Bahkan, kami juga membuat kendaraan mirip Bajaj dan mobil mungil,” katanya menegaskan.Di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, yang berlangsung 9 Juni – 9 Juli 2011, PT Piaggio Indonesia akan memperkenalkan empat model, dalam lima varian, yakni Piaggio Zip 100 cc, Piaggio Liberty 100, Piaggio Liberty 150, serta Vespa LX125 dan Vespa LX150.
Tulisan bersumber dari Harian Kompas 10 Juni 2011, ditulis oleh JL
Leave a Reply