Fitch Ratings telah menetapkan peringkat BB atas risiko kredit jangka panjang mata uang asing maupun Rupiah dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan outlook stabil.
Dalam edarannya tertanggal 21 Februari 2011, Fitch menyatakan bahwa peringkat TBI mencerminkan kualitas portofolio dari penyewanya, yaitu sekitar 60% dari Pendapatan dan EBITDA Perseroan didapatkan dari empat perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia: PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom, dengan peringkat “BB+”/Stabil), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel, dengan peringkat “BBB –”/Stabil), PT Indosat Tbk (Indosat, dengan peringkat “BBB-“/Stabil) dan PT XL Axiata Tbk (XL, dengan peringkat “BB”/Stabil). Kondisi cashflow perusahaan kuat dan stabil karena adanya kontrak jangka panjang (antara delapan sampai sepuluh tahun) dengan semua operator telekomunikasi di Indonesia (10 operator). TBI berada pada posisi yang tepat untuk terus berkembang pesat jika dilihat dari rekam jejaknya, tingginya permintaan atas penyewaan menara baru dari operator telekomunikasi, fleksibilitas keuangan dan potensi kuatnya permintaan akan penyewaan menara telekomunikasi dari perusahaan telekomunikasi karena semakin meningkatnya kebutuhan atas kapasitas 2G dan dan semakin populernya teknologi 3G.
“Kami sangat senang dengan peringkat BB yang diberikan Fitch kepada kami, dimana peringkat tersebut hanya terpaut satu tingkat dibawah peringkat Sovereign Indonesia. Hal ini memantapkan strategi kami untuk terus mengembangkan bisnis penyewaan menara telekomunikasi secara menguntungkan dengan pengawasan manajemen risiko yang sesuai prinsip kehati-hatian (prudent policy). Manajemen Tower Bersama juga telah bertekad untuk menjaga dan meningkatkan kualitas perusahaan dari seluruh aspek yang menjadi pertimbangan Fitch dalam menentukan peringkat kami. Pada saat ini, kami juga merasa sangat puas dengan hasil laporan keuangan kami untuk tahun 2010 yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat. Dengan mempertimbangkan kondisi cashflow dan profitabilitas kami yang dicapai selama tahun 2010 dan posisi kas kami yang kuat, manajemen merencanakan untuk membagi dividen sekitar Rp 125 miliar,” kata Helmy Yusman Santoso selaku Direktur dan Corporate Secretary PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk hari ini.
TBI adalah salah satu perusahaan menara telekomunikasi independen terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 1,2 Miliar. Pada akhir 2010, TBI memiliki 4.729 penyewa dengan 3.104 sites telekomunikasi dengan tenancy ratio sekitar 1,8 pada sites menaranya.
Leave a Reply