Tentang Tortle
- Tortle adalah topi kupluk yang diciptakan untuk menyokong pergerakan kepala dan leher bayi yang baik, agar terhindar dari sindrom kepala datar: Plagiochepaly dan Tortikolis.
- Tortle telah disahkan oleh FDA[1] (Food & Drug Association), dipatenkan dengan kelas 1 alat medis yang mendukung kesehatan kepala dan pergerakan leher untuk mencegah meratanya kepala bayi.
- Bayi disarankan menggunakan topi Tortle selama 8 jam sehari, di masa usia 0 – 6 bulan.
- Tortle pertama kali diperkenalkan oleh
- Tortle dapat dipakai bila bayi sedang istirahat dalam boksnya, tempat duduk mobil, kereta dorong, gendongan, atau ayunan dan dalam pengawasan orang tua.
- Ketika menggunakan Tortle, tempatkan gulungan di belakang telinga bayi, untuk menyokong kepala bayi. Kepala harus secara regular diubah posisinya untuk menjaga bentuk tetap bulat sempurna.
- Tortle tersedia dalam 3 pilihan warna putih klasik, bunga merah muda dan gajah lucu. Masing-masing terbagi dalam 3 pilihan ukuran, yakni: S (0 – 2 bulan), M (2 – 4 bulan), L (4 – 6 bulan). Selain itu, Tortle juga senantiasa hadir dengan motif yang dapat disesuaikan dengan musim yang sedang berlangsung.
- Terbuat dari 95% bahan katun, dan 5% spandex, membuat Tortle ringan dan dapat dicuci dengan mesin.
- Tortle bisa didapatkan dengan harga mulai Rp253.000,- di toko MotherCare.
Tentang Sindrom Kepala Datar
- Sindrom kepala datar atau flat head syndrome adalah kondisi yang timbul karena posisi kepala di satu sisi yang terlalu lama.
- Ada 2 jenis sindrom yang termasuk di dalamnya, yakni Plagiocephaly dan juga Tortikolis:
- Plagiochepaly adalah perataan pada tengkorak bayi. Terjadi karena distorsi asimetris tulang kepala atau merata di satu sisi kepala. Hal ini biasanya disebabkan karena posisi telentang di satu sisi yang terlalu lama.
- Tortikolis adalah ketidakseimbangan pada otot leher. Biasanya ditandai dengan nyeri yang hilang timbul atau kejang yang terus menerus pada otot-otot leher, sehingga mendorong kepala berputar dan miring ke depan, ke belakang, atau ke samping.
- Selain membuat bentuk kepala yang tidak indah, dalam jangka panjang, sindrom kepala datar dapat berpengaruh kepada kemampuan penglihatan, pendengaran, kognitif, dan keterlambatan motorik.
Plagiocephaly dan Tortikolis berkembang cepat. Banyak bayi dapat menderita masalah yang signifikan di usia 2 bulan. Insiden sindrom kepala rata semakin meningkat dan kini diderita oleh perkiraan 48% bayi di usia 5 bulan.
[1] FDA (Food & Drug Association of US) adalah Badan Pemeriksa Obat dan Makanan resmi di Amerika Serikat.
Leave a Reply