Jakarta, 20 Juni 2013 – Kemampuan cloud dalam meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi perusahaan dalam beroperasi membuat banyak perusahaan kini beralih ke cloud. Cloud dipercaya dapat mengubah kebiasaan perusahaan dalam menggunakan teknologi informasi untuk keperluan bisnis mereka. “Aplikasi cloud memiliki kemampuan untuk meningkatkan performa bisnis secara drastis sekaligus menghemat biaya operasional. Namun, ini hanya berlaku jika aplikasi tersebut dapat bekerja dengan baik di semua bidang bisnis. Menggunakan layanan cloud sebenarnya cukup mudah, namun kita tetap harus memikirkan cara yang paling tepat agar aplikasi ini dapat diterapkan dengan baik di seluruh perusahaan, termasuk sistem on-premise atau dengan aplikasi cloud lainnya,” ujar Rex Wang, wakil presiden product marketing Oracle.
Untuk membuktikan besarnya kebutuhan akan cloud, Oracle melakukan survey yang bekerja sama dengan lembaga konsultasi riset pasar independen, Dynamics Markets. Survey tersebut diikuti oleh 1.355 profesional dari perusahaan-perusahaan yang memiliki pendapatan $65 juta dolar atau lebih. Perusahaan-perusahaan yang terlibat berasal dari negara-negara berikut: Australia, Brazil, China, Prancis, Jerman, Hungaria, India, Italia, negara-negara di utara Eropa, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Turki Uni Emirat Arab, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Laporan yang diterbitkan oleh lembaga konsultasi riset pasar independen, Dynamic Markets, menjabarkan bahwa para responden wawancara tersebut berasal dari bidang yang bervariasi, mulai dari R&D (litbang), Sales/Commerce/E-commerce, Marketing, CRM, Finansial dan Human Resource. Sebelum wawancara, semua responden telah memberikan pernyataan mengenai besarnya perusahaan mereka dinilai dari penghasilan serta mengenai pekerjaan/departemen dan jabatan mereka di dalamnya.
Hasil survey membuktikan bahwa lebih dari setengah bidang bisnis (54 persen) yang ikut serta dalam survey pernah melewatkan deadline penting, sementara tiga per empat responden (75 persen) mengaku mengalami hambatan dalam bekerja karena integrasi cloud yang buruk, yang menyebabkan sulitnya akses terhadap aplikasi tersebut. Selain itu, Lebih dari setengah jumlah responden (54 persen) menyatakan bahwa telah terjadi pengurangan pegawai dalam departemen mereka selama enam bulan terakhir, yang disebabkan oleh masalah pada integrasi cloud. Bahkan departemen yang tidak menggunakan aplikasi cloud juga terkena dampaknya.
Survey tersebut menyimpulkan bahwa silo-silo operasional kerap menghambat peningkatan performa bisnis. Hal ini sesuai dengan laporan yang diumumkan oleh Oracle, “Cloud for Business Managers: the Good, the Bad, and the Ugly”, yang menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan di seluruh dunia belum sepenuhnya menerapkan teknologi cloud yang mereka miliki keseluruh bagian bisnis mereka. Akibatnya, banyak di antaranya yang sering menghadapi hambatan operasional dan halangan dalam berinovasi.
Menjawab permasalahan tersebut, Rex Wang mengatakan bahwa penerapan teknologi cloud yang lengkap dan menyeluruh sangat dibutuhkan demi meningkatkan efisiensi operasional serta membantu dalam menghadapi tantangan dalam berinovasi. “Layanan Cloud dari Oracle dirancang khusus untuk tujuan tersebut, memungkinkan kami dalam menyediakan solusi cloud untuk seluruh bagian perusahaan. Hal ini merupakan suatu kemampuan unik yang menjamin agar konsumen kami dapat mengakses semua kebutuhan mereka akan cloud dari satu sumber dan menjalankan proses yang terintegrasi di seluruh bagian bisnis mereka” tambahnya.
Leave a Reply