Jakarta, 09 May 2012, American Hardwood Export Council (AHEC) kembali menggelar Indonesia Furniture Design Competition (IFDC) 3. Kompetisi yang bertema Credenza ini digelar dari Desember tahun lalu hingga Mei 2012 dan diikuti 189 desain dari 148 desainer Indonesia. John Chan Ketua AHEC yang berdomisili di Hongkong dihadapan sejumlah media dalam Press Conference hari ini di Hotel Mulia Jakarta mengatakan, ”Para peserta IFDC 3 berhasil merefleksikan keindahan kayu hardwood Amerika dalam desain credenza mereka. Desain- desain mereka juga sangat kreatif dan inovatif. Ini sesuai dengan tujuan kompetisi yang ingin menumbuhkan minat terhadap desain furnitur yang kreatif dan inovatif di Indonesia menggunakan kayu hardwood Amerika.”
“Dalam IFDC 3, para desainer Indonesia benar-benar membuktikan kemampuan mereka. Desain yang dikirimkan sangat luar biasa kreatif dan inovatif, sehingga membuat tim juri cukup teliti memutuskan 15 finalis dan menetapkan para pemenang,” ungkap John Chan dengan bangga. Dia juga berterima kasih kepada para desainer Indonesia yang sangat antusias mengikuti IFDC 3.
Sementara, Joshua Simanjuntak Ketua Juri IFDC 3 dalam kesempatan yang sama mengatakan, Tim Juri sangat terkesan dengan berbagai desain yang dikirimkan. “karya-karya mereka sangat orisinal dan unik. Kami (Tim juri-red) tidak menyangka kreativitas desain yang dikirimkan sangat meningkat dibandingkan dengan IFDC 1 dan IFDC 2. Desain-desain yang dikirimkan diluar ekspektasi Tim Juri. Desainer-desainer furnitur Indonesia memang luar biasa,” ungkap Joshua yang juga desainer professional. Kriteria yang dinilai dalam IFDC 3 adalah kreativitas, originalitas, fungsionalitas, dan mudah dipasarkan. Dia menambahkan, pemilihan tema “Credenza” merupakan tema yang tepat, karena membuka kesempatan besar bagi para desainer untuk mengeksplorasi kreativitasnya, meski tema ini membuat para desainer kesempatan yang sedikit untuk “bermain dengan elemen ruang”.
Sangkar Credenza hasil karya Dodik Wahyu Sagung ditetapkan menjadi The Best Overall Winner IFDC 3, karena desain yang diajukan selain kreatif juga berfungsi dengan baik dan mudah dipasarkan. Tim juri yang terdiri dari Michael Buckley (World Hardwood), Joshua M Simanjuntak (Designer), Lea Aviliani Aziz (Designer), Prieyo Pratomo (ASMINDO), Dwight S Kiswandono (Dosen PIKA), dan Egbert Pos (Praktisi Industri) juga menetapkan Ruby Sofyan dengan karya Tantrum Trap menjadi pemenang kategori The Most Aesthetic Winner IFDC 3, Nuriyanto dengan karya Gelis menjadi pemenang kategori The Most Functional Winner IFDC 3 dan Sugeng Untung dengan karya Credensiana menjadi pemenang kategori The Most Innovative Winner IFDC 3.
Para pemenang kategori Paling Estetis (The Most Aesthetic Winner IFDC 3), Paling Fungsional (The Most Functional Winner IFDC 3), Paling Inovatif (The Most Innovative Winner IFDC 3) mendapatkan uang tunai sebesar Rp 15 juta Rupiah, sedangkan Pemenang Keseluruhan (The Overall Winner IFDC 3) mendapat uang tunai Rp 20 Juta Rupiah. Karya pemenang juga akan dipamerkan di International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013. Selain itu, The Overall Winner IFDC 3 akan mendapatkan kesempatan untuk datang ke Konferensi AHEC yang akan digelar di Singapura tahun ini. Disana mereka bisa bertemu para desainer top dunia, dan menimba ilmu desain interior terkini.
Desain Inovatif Bantu Taklukan Pasar Luar Negeri
John Chan Ketua AHEC mengatakan “dengan desain furnitur yang inovatif dan kreatif, para desainer furnitur Indonesia bisa menembus pasar luar negeri yang ketat dan meningkatkan volume ekspor furnitur Indonesia”. Apalagi, berdasar data ekspor, Indonesia adalah pasar terbesar kedua Kayu Hardwood Amerika di Asia Tenggara. Ini membuktikan kayu hardwood Amerika semakin diminati desainer dan industri furnitur di Indonesia.
Kayu hardwood Amerika memiliki warna dan serat kayu yang variatif dan unik serta berbeda dengan kayu keras Indonesia. Kayu hardwood Amerika yang paling banyak dipesan di Indonesia adalah jenis oak, walnut atau hard maple. John Chan menambahkan, IFDC 3 ini adalah bagian dari komitmen AHEC untuk mempromosikan penggunaan kayu hardwood Amerika di kalangan desainer. Selain di Indonesia, kompetisi serupa juga digelar di beberapa negara lain seperti Cina.
Tentang American Hardwood Export Council (AHEC)
Dewan Eskpor Hardwood Amerika (American Hardwood Export Council) merupakan asosiasi perdagangan internasional terkemuka industri hardwood Amerika Serikat (AS), yang mewakili eksportir, perusahaan hardwood, dan seluruh asosiasi dagang produk hardwood AS terkemuka yang berkomitmen. Dari Washington DC dan empat kantor di luar negeri, AHEC melakukan program promosi di seluruh dunia dengan aktivitas di lebih dari 35 negara. Kantor AHEC di London, Osaka, Hong Kong dan Mexico City secara strategis terletak di dekat pasar hardwood utama. Kebijakan AHEC adalah mengembangkan pasar di seluruh dunia untuk seluruh spesies dan karena nya menyeimbangkan ekspor dengan yang tumbuh di hutan, untuk saat ini dan di masa depan.
Informasi lebih lanjut mengenai spesies, produk, grading, dan aplikasi hardwood Amerika kunjungi www.americanharwood.org or www.ifdcawards.com
Leave a Reply