KBRN, Surabaya : Instansi baik pemerintah maupun swasta diharapkan mampu memiliki komunikasi yang baik, terutama saat akan menyampaikan kebijakan yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat luas, sehingga peraturan atau kebijakan yang akan diterapkan tersebut, bisa diterima dengan baik. Namun sayangnya, tidak semua instansi mampu menyampaikan kebijakan yang berdampak positif ke masyarakat, karena kurangnya kemampuan penyampaian yang dianggap bisa menyentuh kebutuhan mereka.
Indira Abidin, Managing Director Fortune PR, salah satu lembaga pengajar komunikasi mencontohkan penerapan pemakaian helm dan sabuk pengaman kendaraan, di mana polisi justru menekankan angka besaran denda yang tertera dibanding dengan maksud dibuatnya UU tersebut. Sehingga jika peraturan tersebut dikomunikasikan dengan baik, maka masyarakat akan dengan sendirinya menaati UU karena kekhawatiran terhadap kecelakaan di jalan, bukan karena denda yang dijatuhkan.
Indira menambahkan bahwa embaga training komunikasi diperlukan di perusahaan untuk membantu SDM berkomunikasi dengan baik.
“Kita kalau untuk kasih training merupakan salah satu kewajiban, karena kita sebagai komunikator. Nah, jadi kita selalu melayani kalau ada permintaan seperti ini. Fortune PR sendiri semangat sekali untuk membangun edukasi dalam hal komunikasi ini, jadi kita ingin semua perusahaan dan semua institusi memang jadi lancar berkomunikasi,” terang Indira, Rabu (18/7).
Ia menambahkan, setidaknya terdapat tujuh kunci sukses dalam berkomunikasi, yakni : komunikasi yang proaktif, fokus pada tujuan, lakukan kegiatan yang menjadi prioritas, fahami kondisi dan keadaan audiences, win win solution sehingga kedua belah pihak diuntungkan, sinergi dengan audiences, serta teruslah berlatih berkomunikasi. (Anik/HF)
Leave a Reply