Heboh skutik berpenampilan retro, tak ketinggalan PT Piaggio Indonesia (PI) hadir dengan varian LX. Pilihan mesin, PI memberikan versi karburator berkapasitas 125 cc, dan injeksi elektronik berkapasitas 150 cc. Penasaran dong dengan kemampuan skutik yang didatangkan utuh dari Vietnam ini? Sesi first ride di daerah Sentul, Jabar bikin Scooteriz gatal ingin merasakan sensasi retro berbalut nuansa modern.
Kesan retro tampil dari lampu depan bulat berlapis krom. Tambahan lagi, desain bodi membulat yang tak jauh beda dengan Vespa generasi pendahulunya bray. Lihat saja klakson yang tersembunyi di fairing depan, dan lampu sein mungil di sisi samping, plus spion bulat, juga berlapis krom. Hanya bedanya, sekarang kedua varian LX sudah dilengkapi bohlam lampu H4 demi penerangan maksimal. Nikmat dibawa nongkrong di mal sampai malam nih.
Tengok bagian bawah, sepintas masih terlihat sama sistem suspensi lengan tunggal, dilengkapi dengan sokbreker hidraulis double action. Mesti awas nih, kalau mau ganti ban bray, ukuran ban depan dan belakang yang digunakan ternyata berbeda loh. Depan dilengkapi ban ukuran 110/70-11, sedang belakang pakai 120/70-10. Kesan modern terbantu berkat penggunaan rem cakram untuk bagian depan.
Langsung coba duduk, jok LX memberiakn posisi riding cukup baik dan nyaman. Busa cukup tebal dan area kaki enggak mentok dengan fairing yang dilengkapi boks. Begitu buka bagasi di balik jok, eh, cukup luas loh. Sanggup menampung helm half face Scooteriz dan helm full face berdesain polos.
Penasaran kemampuan mesin, pertama kali Scooteriz starter LX 125 bermesin karburator. Putaran gas mesti diurut perlahan untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan. Agak sedikit telat sih untuk ukuran skutik 125 cc. Terasa beda jauh ketika LX 150 yang dijajal. Penggunaan teknologi injeksi benar-benar enggak percuma bray. Langsung ngacir tanpa halangan.
Trek sepanjang Sentul Selatan dengan kontur naik turun, bukan jadi hambatan untuk LX 150. Memang perlu sedikit adaptasi untuk membawa LX 125 yang punya respon lebih lambat. Tapi, tertolong berkat posisi riding ergonomis, dengan tampilan indicator mewah bray.
Tulisan ini bersumber dari : Scooteriz edisi Agustus 2011
Leave a Reply