Jakarta, 19 Februari 2013 – PT Dyandra Media International Tbk (DMI), salah satu korporasi terkemuka dan terbesar diindustri MICE (Meeting, Incentive, Convention & Exhibition)di Indonesia, berencana untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana atau Initial Public Offering (“IPO Saham”) kepada masyarakat.
Langkah Go Public DMI dilangsungkan dalam rangka mendukung rencana pengembangan usahanya untuk menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada tahun 2030 diperkirakan akan menjadi nomor 7 tertinggi di dunia. Khususnya demi meningkatkan kapasitas DMI dalam merespon perkembangan industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di Indonesia yang sangat menjanjikan pada tahun-tahun terakhir ini. PT Dyandra Media International (DMI) adalah group perusahaan industri MICE pertama di Asia Tenggara yang melakukan Go Public. DMI juga berencana menjual sahamnya ke Hong Kong, Malaysia, dan Singapore.
“Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia dan di kawasan regional, saya yakin dengan status baru sebagai sebuah perusahaan yang telah Go Public, PT Dyandra Media International Tbk mampu untuk melangkah maju melampaui tantangan, menetapkan standar yang tinggi dan terus bertahan sebagai perusahaan terkemuka dalam industri MICE,” ujar Lilik Oetama, Presiden Direktur PT Dyandra Media International Tbk dihadapan sejumlah media hari ini.
DMI Tawarkan Sebanyak-banyaknya 1.282.000.000 Lembar Saham Baru
Manajemen DMI bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Saham telah sepakat untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1.282.000.000 saham baru kepada publik dengan kisaran harga penawaran Rp 315 s/d Rp 415 per lembar saham. Mandiri Sekuritas dan OSK Sekuritas dalam hal ini bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi Saham dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap keseluruhan saham yang akan ditawarkan oleh DMI. Dengan rencana IPO dan penawaran saham ini, DMI dan pemegang saham mentargetkan perolehan dana sekitar 500 miliar rupiah. Dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana DMI, sekitar 67% akan dipergunakan guna pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada Entitas Anak, sekitar 24% untuk pelunasan pokok hutang bank sehubungan dengan proyek-proyek yang sudah dilaksanakan DMI, dan sekitar 9% akan digunakan sebagai modal kerja.
“Kami optimis bahwa IPO DMI akan memperoleh tanggapan positif dari berbagai kalangan investor baik domestik maupun Internasional karena keunikan dari model bisnis DMI maupun posisinya yang diuntungkan oleh pertumbuhan bisnis MICE di Indonesia,” ungkap Lilik Oetama.
Due Diligence Meeting (DDM) dan Paparan Publik (Public Expose) dilakukan DMI bersama dengan kedua Penjamin Pelaksana Emisi Saham sebagai bagian dari masa penawaran awal (bookbuilding) dalam proses IPO, yang dilaksanakan untuk penjajakan minat awal dari para calon investor, baik retail maupun institusi, serta calon penjamin emisi saham. Proses book building akan berlangsung sejak tanggal 19 Februari 2013 hingga 6 Maret 2013, masa penawaran umum saham dijadwalkan tanggal 15 – 19 Maret 2013 dan target pencatatan saham di BEI pada tanggal 26 Maret 2013.
PT Dyandra Media International Ekspansif di Gedung Konvensi & Hotel
PT Dyandra Media International (DMI) kini tengah fokus mengembangkan 2 bisnis utamanya yaitu gedung konvensi (convention hall) dan perhotelan. “DMI akan menambah 3 convention hall serta sejumlah hotel yang diperkirakan menyerap anggaran sejumah Rp 300 miliar,” jelas Lilik Oetama. Ditambahkannya, dana tersebut sebagian akan memakai dana IPO.
Melengkapi pernyataan Lilik, Danny Budiharto sebagai Direktur Operasional DMI menyebutkan 3 convention hall tersebut adalah pembangunan tahap kedua Bali Nusa Dua Convention Center seluas 25.000 meter persegi, pembangunan Indonesia International Convention and Exhibition Center di Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan, Banten dan pembangunan Makassar International Convention Center yang terletak di kawasan Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan.
Danny mengungkapkan, di tahun 2018 DMI menargetkan akan memiliki sejumlah 6.000 unit kamar hotel melalui pembangunan 50 hotel baru. Sekarang ini DMI hanya memiliki 657 unit kamar hotel yang tersebar di 15 Santika Hotel dan Amaris Hotel di berbagai kota besar di Indonesia.
“Sejalan dengan ekspansi bisnis konvensi, DMI juga melakukan ekspansi di bisnis perhotelan,” tambah Danny optimis. Dikemukakannya, arus turis dan bisnis pariwisata terus bertumbuh sehingga pengembangan bisnis hotel menjadi suatu hal yang sexy dan tak terpisahkan dari pengembangan bisnis gedung konvensi.
IPO Saham ini akan mendorong diversifikasi sumber pendanaan bagi DMI, sehingga hal ini memacu pertumbuhan kualitas perusahaan, bahkan menjadi salah satu daya tarik yang mempesona bagi calon investor. Situasi ini sejalan dengan visi DMI yang bertekad menjadi penyedia jasa dan solusi atas kebutuhan MICE terbesar di Asia Tenggara serta menjadi mitra bisnis handal yang memberikan standar pelayanan yang tinggi dan solusi inovatif. Lebih jauh ditegaskan oleh Lilik Oetama, “Perusahaan akan senantiasa berusaha memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham secara optimal.”
Tentang PT Dyandra Media International (DMI)
PT Dyandra Media International (DMI) merupakan perusahaan induk (holding company) yang mengelola berbagai bidang usaha Dyandra grup yang bergerak di bidang industri MICE.Perusahaan ini pada awalnya bernama PT Dyandra Promosindo. Seiring dengan berjalannya waktu, dengan visi menjadi sebuah perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event terbesar di Indonesia, DMI telah sukses menyelenggarakan lebih dari 700 pameran per tahun, beberapa diantaranya adalah pameran berstandar internasional seperti Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC).
Dengan misi menjadi mitra bisnis handal yang selalu memberikan hasil mengesankan serta mengusung profesionalisme dalam setiap bisnisnya, saat ini DMI merupakan pemimpin pasar dalam industri MICE Indonesia yang menguasai 80 persen pangsa pasar MICE Indonesia. DMI memiliki 4 pilar bisnis utama yaitu PT Dyandra Promosindo (DP), PT Dyamall Graha Utama (DGU), PT Nusa Dua Indonesia (NDI), dan PT Graha Multi Utama (GMU) yang menaungi 35 anak perusahaan yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.
Sebagai bagian dari Kompas Gramedia, yang merupakan kelompok usaha media terkemuka di Indonesia, DMI telah mengembangkan 4 pilar bisnis;
(1) Professional Exhibition/ Event Organizer (PEO), Professional Convention Organizer (PCO),
(2) Exhibition&EventSupport,
(3) Convention & Exhibition Hall,
(4) Hotel Industry.
Leave a Reply