Berbicara Rolls-Royce (RR), berarti berbicara tentang kemewahan dan eksklusivitas. Lebih dari 100 tahun, RR setia dengan filosofi ‘The Spirit of Ecstasy.’ Yang berarti jaminan atas kualitas dan pleasure, mencerminkan kasta tertinggi dan symbol status. Hal tersebut belumlah akan berubah. Apalagi kehadiran Ghost, disiapkan untuk membawa Anda ke level yang lebih tinggi.
Saya tidak sedang hiperbola dengan tulisan ini. Setidaknya, itulah yang saya rasakan ketika menjawabundangan resmi dari pengagen Rolls-Royce Tanah Air untuk mencoba Ghost dengan rute Hotel Dharmawangsa (Jakarta Selatan), BSD dan kembali ke Hotel Dharmawangsa. Ya, men-co-ba! Saya yang mengemudikan dan juga merasakan duduk di jok belakang, seperti ‘Raja Minyak’ menikmati suasana sore hari. Suatu kesempatan langka, bahkan bagi jurnalis otomotif. Percayalah!
GHOST merupakan sebuah dinamika baru dalam jajaran produk RR. Ia tampil lebih kompak dan niche dibandingkan model Phantom yang ‘konservatif’. Guratan desain smooth, terlihat berkelas tanpa meninggalkan wibawa. Rancangan eksterior ini dibuat tak terlalu formil dan terbuka terhadap keelokan serta teknogi termutakhir. Tentu saja tanpa mengesampingkan karakter RR yang kontemporer.
Mudahnya, Ghost mewakili spirit RR menyongsong abad 21. Diekspresikan dalam gaya modern dan tetap tak tertandingi.
Bagian apron adalah yagn paling mudah diidentifikasi. Disana, lampu utama sudah mengadopsi proyektor, dengan imbuhan LED pada tiap-tiap sisi sebelah dalamnya. Pilar A dibuat agak rebah untuk mengentalkan aura modernitas. Sementara buritan dinamis dengan stoplamp kecil bermika merah dan double muffler krom yang ‘ditanam’ seakan tanpa celah.
Mesin V12 turbo ganda 6.600cc bertenaGA 563HP, membawa pembaharuan dari sisi performa. Ia adalah mobil paling bertenaga yang pernah diproduksi RR. Bayangkan saja, dengan bobot 2,4 ton, ia masih enteng dihela 4,9 detik untuk 0-100 km/jam. Namun RR bergerak dengan cara ‘ elegan’ dan beda dari mobil lainnya. Berbagai rekayasa teknologi juga diadopsi untuk membuat proses mengemudi lebih mudah dan menyenangkan.
Dan dengan proses produksi yang melibatkan unsur ‘hand made’, membuat Ghost tak seperti mobil mewah biasa. Ia tak diproduksi ribuan unit dalam waktu singkat, meski tidak dibatasi unit yang dipesan konsumennya. Untuk memproduksinya, diperlukan setidaknya 20 hari kerja, agar ia siap dikirimkan ke rumah konsumen. Lantas bagaimana rasanya ‘bercengkrama’ dengan ultra luxurious saloon ini?
Driving Impression
Diarahkan ke Jalur yang Benar Mana yang paling menyenangkan, mengemudikannya atau duduk manis di jok belakang? Jawabannya, sama. Pertama saya bisa yakinkan Anda, bahwa ini adalah mobil yang benar benar memanjakan.
Sebagai driver, suguhan tenaga spontan torsi mesin 780 Nm pada permulaan laju adalah ‘surga’. Ghost terasa bertenaga dengan potensi power yang siap sedia digarap. Namun begitu, Anda tak usah khawatir ia akan seperti Banteng liar. Karena tenaga beringsut halus memutar roda, sementara berbagai perangkat elektronis berusaha mengeliminir gejala negatif berkendara.
Uniknya. Ia tak dilengkapi jarum RPM untuk menunjukkan putaran mesin. Sebagai gantinya, terdapat indicator power yang akan member informasi perihal besaran torsi yang keluar per kecepatan. Ketika putaran rendah, angkanya menunjuk 100. Artinya torsi 780 Nm sepenuhnya keluar dari mesin. Lantas seiring naiknya kecepatan dan putaran mesin,maka jarum tersebut akan turun bahkan hingga 20% torsi yang disalurkan ke roda.
Saat mengendarai Ghost, saya seperti diarahkan ke jalur yang benar. Keberadaan lane departure warning yang bisa di non-aktifkan selalu member sinyal dengan getaran pada kemudi bila saya dianggap sudah dekat dengan garis kuning di lajur paling kanan. Fungsi ini tak berjalan bila saya ada di tengah atau saat lampu sein dinyalakan.
Head up display member keakuratan kecepatan di kaca depan, tanpa perlu melihat lagi ke jajaran indicator di dasbor. Sementar aitu, terdapat 3 pengaturan air suspension dekat tombol navigasi, yang bisa menaik-turunkan Ghost hingga 25mm. Sistem suspense udara ini juga pintar, karena selalu mengkalkulasi bobot muatan dan kondisi jalan setiap 2.5 mili-detik demi kenyamanan.
Nuansa dasbor aristokrat yang sebagian besar dilapis kayu bakal cepat ditangkap mata. Sementara kehadiran MID serta tombol navigasinya di konsol tengah mengingatkan saya pada BMW. Tak heran, RR saat ini memang berinduk semang dengan pabrikan mobil Jerman itu.
sumber : Car and Tuning Guide ditulis oleh Rudy Ghupta
Leave a Reply