Jumat malam tanggal 25 Maret 2011, bertempat di main lobby The Joseph Wibowo Centre kampus Binus International University, terselenggara sebuah event talk show bertemakan “Creative in PR World”. Acara yang dihadiri oleh para praktisi PR, kalangan akademisi, dan mahasiswa ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak ramai jurusan Communication and Media yang dimiliki oleh Binus. Hadir sebagai pembicara pada kesempatan ini ialah Indira Abidin, S.E., M.Ed. yang merupakan Managing Director Fortune PR dan Christovita Wiloto, S.E., MBA yang merupakan CEO dari Wiloto Corp. Kurang lebih 100 peserta mengikuti dengan antusias acara diadakan di tengah suasana santai ini.
Indira Abidin menekankan dalam presentasinya akan pentingnya kreativitas dalam membuat PR strategy. “Kemajuan teknologi informasi memacu perkembangan pesat dalam industri PR Indonesia. Untuk dapat menikmati kue pertumbuhan ini, praktisi PR harus sensitif mengamati berbagai perkembangan dan secara cepat melahirkan ide-ide kreatif yang mendukung pemasaran dan pembangunan reputasi usaha. Kreatifitas ini sangat penting agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan,” menurut Indira.
Selaku anak dari pasangan suami-istri yang bekerja di dunia iklan dan PR, Indira menegaskan bahwa baik iklan dan PR sama-sama menuntut kreativitas dalam mengembangkan strategi komunikasi. Hal ini tercermin dari berbagai contoh studi kasus integrated marketing communications dalam sejarah Indonesia, dimana kreativitas sangat berperan penting dalam menunjang kesuksesan suatu strategi komunikasi. Ambil contoh proyek social campaign “100 Tahun Bung Hatta” yang dikembangkan oleh Fortune Indonesia Group tahun 2002, dimulai dari keprihatinan akan kebutuhan sosok pemimpin panutan yang santun, jujur dan hemat. Keberhasilan kampanye sosial tersebut dikarenakan karena kreativitas integrasi strategi antara iklan dan PR. Kemudian lagi, pada tahun 2009 Fortune PR hanya mempunyai waktu 2 minggu untuk mempersiapkan kedatangan Budi Soehardi ke Indonesia dalam rangka nominasinya menjadi CNN heroes of the year. Meski relatif tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia pada waktu itu, Fortune PR harus berupaya agar dalam kurun waktu singkat tersebut sosok Budi Soehardi sudah dikenal oleh target audience yang akan membantu voting untuk kemenangan Budi di kancah internasional. Alhasil oleh karena kreativitas dalam mengembangkan strategi komunikasi, beragam media lokal ramai memuat Budi Soehardi dalam pemberitaan mereka sehingga Budi bisa mendapat lebih dari 2 juta votes dan menjadi juara ke dua.
Contoh lain yang diberikan oleh Indira ialah PR campaign “The Greatest Job in The World” yang dibuat oleh negara bagian Queensland di negara Australia. Lewat strategi komunikasi yang kreatif, dengan menawarkan pekerjaan sebagai island caretaker, bersenang-senang dan mendapatkan gaji besar, Queensland berhasil mendapatkan perhatian seluruh dunia akan pariwisata di negara bagian tersebut. Integrasi strategi antara iklan dan PR membuat The Greatest Job in The World ramai menjadi bahasan di berbagai media dan pada ujungnya berakibat amat positif terhadap perkembangan pariwisata Queensland.
Pada sesinya, Christovita Wiloto menyampaikan mengenai kaitan antara strategi komunikasi yang kreatif dengan pemberitaan di media yang diukur melalui grafik Google Trends. Contoh-contoh yang diberikannya antara lain: perhelatan piala dunia, film “eat, pray, love”, hingga kisah Anang-Krisdayanti.
Para peserta cukup antusias mengikuti acara ini, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi tanya jawab. Acara pun diakhiri dengan penyerahan plakat dari pihak Binus University kepada kedua pembicara.
Leave a Reply