Muara Enim, 19 Mei 2011-Kabupaten Muara Enim, telah berhasil melaksanakan Program Hibah Air Minum yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia. Dana hibah dialokasikan untuk pemasangan sambungan air minum ke 1.000 keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Muara Enim.
“Program Hibah Air Minum yang diterima keluarga MBR ini sangatlah ditunggu dan besar manfaatnya bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat sangat terbantu mendapatkan sambungan baru dengan biaya yang murah. Berkat program ini pula, masyarakat yang tinggal di berbagai daerah terpencil kini lebih mudah mengakses air PDAM dan masyarakat tak perlu khawatir lagi akan kekurangan air minum,” ungkap Dirut PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim, H.Mirza Jaya, SE.
Mirza jaya juga menambahkan, saat ini terdapat 7 kecamatan di Kabupaten Muara Enim yang menjadi sasaran hibah, yaitu kecamatan Sungai Rotan, Lubai, Ujan Mas, Gunung Megang, Talang Ubi, Tanjung Agung dan Semende Darat Laut.
Ditambahkannya, sebelum mengikuti Program Hibah Air Minum, seringkali terdengar keluhan masyarakat akan sulitnya mendapatkan akses air minum. Selama ini warga yang tinggal disekitar sungai Musi, hanya mengandalkan air sungai yang kondisinya tidak layak untuk keperluan rumah tangga, apalagi untuk dikonsumsi sebagai air minum. Sebagian masyarakat lainnya masih mengandalkan air sumur untuk keperluan sehari-hari. Tak bisa dipungkiri, bantuan program Hibah dari Pemerintah Australia ini akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat, terutama keluarga MBR yang berada Kabupaten Muara Enim.
“Sebelum ada air PDAM kami selalu menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. karena tidak ada pilihan lain. Kini kami sudah memanfaatkan air PDAM yang bersih, sehat dan aman” kata Ibu Sadariah, seorang ibu yang tinggal di desa Ujan Mas yang merupakan salah satu keluarga MBR yang telah memanfaatkan program hibah ini.
Hanya Rp 350 Ribu
Mirza menjelaskan, biaya sambungan dengan tarif normal PDAM Lematang Enim adalah Rp.1.300.000,00. Melalui Program Hibah Air Minum dari Pemerintah Australia, maka masyarakat cukup membayar Rp.350.000,00, para keluarga MBR dapat langsung menikmati manfaat air minum setelah melakukan pembayaran tunai.
Program Hibah Air Minum ini merupakan program hibah berdasarkan pada pencapaian kinerja dilihat dari jumlah dan kualitas sambungan rumah yang terpasang. Pada tahap awal dilakukan baseline survey untuk disetujui. Kemudian pemerintah Kota/Kabupaten melakukan penyertaan modal kepada PDAM untuk memasang sambungan rumah bagi keluarga berpenghasilan rendah. Sambungan rumah yang telah selesai dipasang dan berfungsi dengan baik akan diverifikasi oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Dari hasil verifikasi tersebut Pemerintah Kota/Kabupaten mengajukan permintaan pembayaran dana hibah melalui Kementerian Keuangan disertai persyaratan dokumen lainnya.
Program Hibah Air Minum merupakan program yang didanai Pemerintah Australia melalui AusAID dan diimplementasikan oleh Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) . Persiapan dan pelaksanaan program ini dilakukan Bappenas, bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Keuangan.
Sekilas Tentang Prakarsa Infrastruktur Indonesia dan Program Hibah Air Minum
Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) atau Prakarsa Infrastruktur Indonesia adalah sebuah proyek yang didanai oleh AusAID dan bertujuan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui perbaikan dan kualitas kebijakan serta jumlah investasi di bidang infrastruktur. IndII menfokuskan kegiatannya pada 3 program utama yaitu Water and Sanitation, Transportation dan Policies and Investment. Sementara, Program Hibah Air Minum adalah program utama dari program Water and Sanitation.
Program ini memberikan dana hibah kepada pemerintah daerah yang sepakat untuk berinvestasi dalam perusahaan air minum daerah (PDAM) untuk memperluas layanan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dana hibah ini akan dibayarkan secara progresif apabila sambungan baru yang telah terpasang sudah diverifikasi dan berfungsi dengan baik. AusAID menyediakan AU$ 20 juta untuk program ini dalam periode 2010 – 2011 yang dikelola oleh IndII.
Leave a Reply