Banyak tokoh seni dan budaya di Indonesia yang berprestasi, tapi kurang mendapat apresiasi. Hal ini menjadi perhatian Miranty Abidin hingga mendirikan Yayasan Bintang Karya Cipta untuk mengapresiasi mereka.
Miranty Abidin. Nama ini masih saja bersinar, seperti puluhan tahun lalu kala merintis dan sukses di industri public relation (kehumasan) di Indonesia lewat perusahaannya, PT Fortune PR Tbk.
Ditemui Investor Daily di Jakarta, baru-baru ini, Miranty tengah menggelar ajang penghargaan Anugerah Bintang Luminar (ABL) untuk mengapresiasi para tokoh seni dan budaya yang berprestasi di Indonesia.
“Kita lihat, banyak talenta-talenta orang Indonesia dan mereka berprestasi tinggi. Tapi kok nggak dihargai,” tutur Miranty.
Miris melihat kondisi itu, ia pun mendirikan Yayasan Bintang Karya Cipta pada 2012. Program pertama yayasan ini adalah menggelar ajang penghargaan ABL. Ini adalah ajang penghargaan untuk berbagai kategori, yakni penyanyi solo wanita, penyanyi solo pria, penyanyi duo/group, pembawa acara televisi wanita, pembawa acara televisi pria, perancang mode, aktris film televisi, aktor film televisi, serta pengabdian seumur hidup.
Nominasi beragam kategori itu antara lain adalah Agnes Monica, Krisdayanti, Vina Panduwinata, dan Waldjinah, di jajaran penyanyi solo wanita. Lalu ada Ari Lasso, Harvey Malaiholo, Iwan Fals, dan Katon Bagaskara, untuk penyanyi solo pria. Selanjutnya ada Gigi, God Bless, Slank, Kahitna, dan Superman is Dead, untuk Group.
Ada Becky Tumewu, Indy Barends, Desi Anwar, dan lain-lain untuk pembawa acara wanita, sedangkan nominasi pembawa acara pria adalah Andy F Noya, Alvin Adam, Farhan, Ferdy Hasan, dan lain-lain. Di kalangan perancang busana ada Biyan Wanaatmadja, Edward Hutabarat, Gea Panggabean, Sebastian Gunawan, dan Susan Budihardjo.
Di kategori aktris film dan televisi wanita ada Atiqah Hasiholan, Christine Hakim, Dian Sastrowardoyo, dan lain-lain. Sedangkan Deddy Mizwar, Donny Damara, Lukman Sardi, dan Tio Pakusadewo bersaing sebagai aktor pria. Terakhir, kategori pengabdian seumur hidup ada nma Christine Hakim, Iwan Fals, Nano Riantiarno, Susan Budihardjo, dan Waldjinah.
“Mereka adalah tokoh berprestasi yang bekerja keras dan berdedikasi penuh kepada seni dan budaya Indnesia. Ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia,” tegas Miranty.
Miranty percaya, dengan beragam budaya, orang Indonesia tumbuh menjadi generasi yang kreatif dan ini menjadi modal bangsa Indonesia untuk bersaing dengan bangsa lain.
Ajang ini, kata Miranty, juga mengajak masyarakat untuk memilih pujaannya di kategori Bintang Favorit Pilihan Publik. Masyarakat dapat memilih melalui voting di website http://www.bintangluminar.com/ dan voting SMS dengan cara mengetik ABL (spasi) Nomor Bintang. Contoh: ABL 5 dan kirim ke 0816 1779 8865. Seluruh proses voting akan ditutup pada 30 Agustus 2012.
Puncak Penerimaan trofi Anugerah Bintang Luminar 2012 akan dilaksanakan pada 14 September 2012 di Balai Kartini mendatang. “Seperti di Hollywood, para penerima trofi kemudian akan mengukirkan nama dan cetak tangannya dalam sebuah ‘Bintang Luminar’ yang akan diabadikan di Avenue Of The Stars berlokasi di eXion Mall, Kemang Village,” ujar Miranty.
Lukisan
Apa yang dilakukanya itu, kata Miranty adalah bagian dari perjalanannya menjadi orang yang bermanfaat dan bermakna. “Saya ingin menjadi orang yan bermanfaat dan bermakna, serta memberikan inspirasi kepada orang lain. Ini bikin hidup saya meaningfull dan insyaAllah bisa berdampak lebih besar,” ujar nenek dari beberapa orang cucu itu.
Di sela-sela kesibukannya mengontrol perusahaan dan mengurusi ‘mainan’ barunya, Yayasan Bintang karya Cipta, Miranty masih menyempatkan diri menikmati puluhan lukisan di rumahnya yang unik dan asri di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dari kesukaannya pada lukisan, pada 1995-an, Miranty menjabat sebagai Sekjen Yayasan Seni Rupa sebagai Sekjen Yayasan Seni Rupa Indonesia. “ Dari situ saya berkenalan dengan para pelukis hebat Indonesia yang karyanya sangat diminati di luar negeri, “ ungkap dia.
Dia menilai, seniman lukis Indonesia sangat kreatif dan memiliki ciri khas sendiri. “Ini karena setiap seniman lahir dari daerah yang berbeda, sehingga mendorong cara mereka berkreasi. Nah, dari situ, saya ingin mereka terangkat dan diakui kreativitasnya baik di Indonesia maupun di dunia internasional, “ujar dia.
Lantas, berapa jumlah lukisan yang dimilikinya? “Sekitar 50-an. Saya suka Jeihan, Nyoman Gunarsa, Momon, hingga pelukis yang muda-muda sekarang. Mereka bagus-bagus dan lepas dalam berekspresimen,” tandas Miranty.
Leave a Reply