Di era yang serba digital ini, tak bisa dipungkiri bahwa informasi semakin terbuka. Keterbukaan informasi menciptakan tidak adanya batasan antara satu negara dengan negara lainnya dan membuat semakin meleburnya masyarakat. Anak-anak tumbuh dalam dunia tanpa batas ini yang membuat mereka semakin kesulitan mengapresiasi makna sebuah identitas berbangsa. Akibatnya, rasa nasionalisme anak-anak semakin hari semakin pudar. Masuknya budaya pop (pop culture) semakin tidak dapat dibendung dan membuat identitas bangsa semakin redup dirasakan oleh anak-anak Indonesia. Bagaimana cara yang tepat untuk mengembalikan dan mendudukan rasa cinta tanah air kepada anak-anak kita dalam porsi yang tepat?
Kecintaan terhadap tanah air merupakan hal yang penting bagi anak-anak agar mereka tidak kehilangan nilai-nilai positif bangsa dan tetap hidup bermasyarakat.Nilai-nilai positif inilah yang dapat membentuk anak-anak kita kedepan agar dapat memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakatnya. Namun, jika kecintaan terhadap tanah airnya hilang, maka anak-anak akan semakin tidak mengenal negara dan budaya serta nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Yang terjadi, negara kita akan semakin kehilangan identitasnya.
Sangat penting untuk menumbukan rasa sense-of-belonging – anak-anak terhadap keluarga mereka, kelas, lingkungan, serta terhadap bangsa mereka. Mereka akan tumbuh dalam lingkungan yang saling menghormati dan memberikan kasih sayang. Jika kita sebagai orang tua bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air mereka, maka anak-anak kita akan tumbuh tidak hanya menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang baik, tetapi juga menjadi warga negara dunia dan pada saatnya nanti akan menjadi model yang tepat sebagai generasi masa depan bangsa kita.
Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memberikan contoh dan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan positif. Kita juga harus ingat bahwa patriotisme buta bisa berbahaya. Jadi sebaiknya kita mengajak anak kita untuk mencintai tanah airnya menggunakan pikiran dan panca indera mereka. Jadikan mencintai tanah air sebagai pengalaman yang aktual yang turut tumbuh bersama pertumbuhan fisik dan mentalitas mereka
Melalui penanaman budaya dan pengenalan akan sejarah, bisa jadi salah satu cara untuk mengembalikan rasa kecintaan anak-anak terhadap tanah air tercintanya ini. Tapi apakah cara ini akan selalu bisa efektif? Kita mungkin dapat memikirkan cara lain yang lebih kreatif, melibatkan mereka dengan aktifitas yang menyenangkan dan juga cara-cara alternative yang lebih kreatif.
Salah satu cara efektif yang bisa jadi pilihan kita bagi anak-anak adalah mengajaknya menekuni cabang olahraga. Tentu saja kita paham bahwa olahraga memiliki nilai-nilai positif untuk pengembangan mental. Contohnya saja olahraga sepak bola. Cabang olahraga terpopuler di seluruh dunia ini selain membuat mereka lebih sehat dan membawa kegembiraan, dapat pula mengajarkan anak-anak berbagi nilai positif seperti kedekatan satu sama lain dan keterbukaan, kebersamaan dan kerja sama kelompok, sportivitas dan fair play, bahkan menjadikan mereka lebih cerdas dan terampil, karena mereka dituntut menyusun strategi permainan yang efektif dan efisien melalui cara-cara yang disukainya.
Berawal dari nilai-nilai yang sepertinya sederhana itu, kita dapat mengembangkan rasa cinta mereka pada kelompoknya, lingkungannya dan lebih jauh lagi pada bangsanya dengan cara-cara yang natural dan tentu saja tetap fun bagi kanak-kanak. Meningkatnya minat sepak bola pada anak-anak masa kini, kebetulan didukung dengan menjamurnya klub sepak bola anak-anak di berbagai daerah. Biasanya bergabung dalam klub sepak bola anak juga membuka kesempatan bagi merekauntuk bertanding lebih sering dan mewujudkan impiannya menjadi pemain sepak bola. Apalagi di zaman sekarang ini, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengasah keahlian dan keterampilannya lewat event-event besar, seperti AQUA Danone Nations Cup yang sudah 10 tahun diadakan di Indonesia.
Setiap tahun, Danone AQUA mengadakan ajang AQUA – DNC, sebuah ajang kompetisi sepak bola akbar anak-anak berskala internasional yang bahkan sudah dianggap FIFA sebagai ajang World Cup versi anak-anak. Uniknya, AQUA DNC tidak pernah mau menyebut dirinya sebagai ajang kompetisi tempat anak-anak harus berlomba-lomba saling mengalahkan, melainkan ajang festival sepak bola yang memberikan kesempatan bagi setiap anak-anak pesertanya merayakan kegembiraan cabang olah raga sepak bola dan serunya bersahabat dengan anak-anak dari negara lain, sesama pecinta sepak bola. Ide yang menarik, bukan? Sambil menekuni cabang olahraga favoritnya, anak-anak bisa belajar mencintai kelompoknya dan menghormati kelompok lain, bahkan bangsa lain.
Tentang AQUA DNC
DNC adalah festival akbar sepakbola anak usia 10-12 tahun terbesar di dunia, bahkan sudah diakui sebagai Piala Dunia sepakbola untuk anak-anak oleh FIFA. Diperkirakan sekitar 2,5 juta anak atau 20.000 tim dari 40 negara di dunia akan berpartisipasi dalam DNC tahun ini. DNC didukung oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA) serta French Football Federation, dan menampilkan Zinedine Zidane, pemain sepakbola dari Perancis, sebagai duta internasional-nya.
Leave a Reply