Pada tanggal 29 April 2011 yang lalu, sekitar 20 orang mahasiswa MBA yang mengambil mata kuliah Managerial Communications di Swiss German University berkesempatan untuk mendapatkan kuliah tamu “Strategic Public Relations” yang disampaikan oleh Indira Abidin, SE, M.Ed., yang juga merupakan Managing Director Fortune PR. Kuliah dibuka oleh Hans Jaeger selaku dosen tetap di sebuah ruangan kuliah yang berlokasi di Energy Tower Jakarta. Topik ini sangat menarik bagi para mahasiswa karena membahas perbedaan antara advertising dan PR serta bagaimana kedua hal tersebut dapat disinergikan menjadi sebuah senjata strategi komunikasi yang efektif. Pada kesempatan itu juga, Indira berbagi beberapa case studies dengan para mahasiswa dan membuka diskusi mengenai apa yang dibutuhkan untuk membuat sebuah strategi komunikasi PR yang efektif, diantaranya case studies dari Coca-Cola dan Lifebuoy.
Komunikasi tidak hanya digunakan sebagai alat perusahaan untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan visi dan target pencapaiannya, melainkan juga dimulai dengan mengembankan komunikasi secara internal, pimpinan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, hingga perusahaan dengan perusahaan lain. Sebagai contoh, Coca-Cola melakukan pembenahan dengan mengadakan “blog blast 06“, tempat dimana seluruh karyawan dapat berkomunikasu dan bertukar cerita antar karyawan dari hampir seluruh bagian Negara, hal ini membantu hadirnya budaya komunikasi yang efisien dalam perusahaan dan mendorong tumbuhanya kemampuan setiap karyawan dalam jangka panjang.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat mempercepat transformasi budaya perusahaan dengan TCCC sehingga dapat membangun inspirasi dan gairah bekerja dari karyawan. Komunikasi yang dibangun melibatkan kolaborasi dari setiap karyawan untuk dapat membangun nilai-nilai unik dan kompetitif dari suatu perusahaan.Target audience atau para karyawan akan mendapat tantangan ketika menulis dalam blog tersebut karena masing-masing karyawan tentu memilki latar belakang yang berbeda, mulai dari budaya yang beragam dari berbagai Negara, kecakapan dalam menulis di blog serta tingkat kesadaran tentang isu-isu perusahaan.
Hal ini tentu saja dapat menjadi sebuah penyelesaian baru terhadap suatu masalah, mereka dalam berkomunikasi mengenai isu-isu perusahaan, mengundang semua orang untuk berpartisipasi dalam memberikan solusi yang terbaik. Blog ini juga dapat menjadi sebuah media pembelajaran untuk jangka waktu panjang karena dapat membentuk komunikasi yang intens secara global. Strategi dalam membangun rasa kebersamaan ini dapat diterapkan kepada karyawan dari seluruh dunia dengan mendefenisikan nilai-nilai dan prilaku yang penting dalam pertumbuhan yang cepat saat ini. selain itu diperlukan juga untuk menentukan, mengkomunikasikan, mengukur dan menginternalisasi prilaku-prilaku yang berkaitan dengan nilai-nilai perusahaan.
Dalam penerapannya, dimulai ketika berita peluncuran blog tersebut di kirim ke email setiap karyawan dan memberitahukan bahwa blog sudah dapat digunakan, kemudian mengirimkan undangan kepada setiap karyawan untuk ikut aktif dalam berpartisipasi memberikan komentar di blog. Tentu saja blog ini dimoderasi oleh pihak tertentu yaitu oleh dua anggota Komite Eksekutif yang memberikan komentar untuk setiap entri dan mengirim pertanyaan setiap hari untuk memulai diskusi. Setelah itu, akan diadakan polling setiap harinya, guna untuk menggali lebih jauh tema apa yang akan dianalisa sebagai topik pembicaraan.
Hasil yang didapat yaitu, secara medasar meyediakan kesempatan kepada karyawan sebagai wadah untuk dapat lebih mengetahui keinginan karyawan dalam perkembangan perusahaan. Dan sebagai hasil tambahan ternyata program ini juga menambah pendapatan sebanyak 20% di tahun 2006. Coca-Cola telah menerapkan strategi berbeda dalam membangun tumbuh kembangnya manajemen kinerja dalam perusahaan, hingga tumbuhnya kesadaran dan hubungan timbal balik yang efektif bagi seluruh karyawan dan kemajuan perusahaan. Dengan demikian komunikasi melalui media sosial maupun dilakukan secara digital memiliki dampak yang lebih luas. Terlepas dari kondisi internal ataupun peran komunikasi itu sendiri, pada dasarnya tujuan komunikasi yang biasanya dilakukan tidak akan keluar dari alasan megnapa tujuan tersebut harus dicapai.
Mengambil contoh lain, meningkatnya jumlah kematian bayi karena diare meningkat hingga 2.2 juta pertahunnya. Hal tersebut mendorong beberapa perusahaan untuk turut membantu berkurangnya angka kematian anak yang terus meningkat. Lifebuoy, melakukannya dengan kampanye “Hand Washing with Soap” di beberapa negara. Di India, selama enam tahun belakangan dilakukan promosi higienis di daerah pedalaman India, dan hingga saat ini telah mencapai seratus juta lebih dari penduduknya telah menerapkan gaya hidup sehat dengan mencuci tangan. Sementara di Indonesia, melalui kampanye nasional, pengembangan infrastuktur dan pendidikan terhadap komunitas di beberapa fokus area, Lifebuoy mengimplementasikannya dengan kegiatan “Lifebuoy Berbagi Sehat.”
Dengan strategi komunikasi yang baik tersebut, saat ini Lifebuoy mendapatkan keuntungan tidak hanya dari peningkatan profit pendapatan, melainkan juga kredibilitas dengan aosiasi yang kuat, kepercayaan dengan meningkatnya pengaruh gaya hidup sehat dengan mencuci tangan di komunitas-komunitas, serta efisiensi pengeluaran biaya.
Dalam menjalankan sebuah komunikasi yang baik, selain strategi handal, perbedaan maupun identitas tersendiri perlu dimiliki bagi seorang praktisi Public Relation. Dimulai dengan perbaikan komunikasi secara internal, perusahaan dapat lebih mudah mengembangkan komunikasi mereka secara external guna meraih goals achievement dari target yang telah ditentukan.
Tentang SGU
Swiss German University was established in the year 2000 as the first international university in Indonesia. SGU offers S1 (Bachelor’s Degree), S2 (Master’s Degree) and Ph D academic programs. The language of instruction is English and qualified students receive a double degree, recognized in Indonesia and Europe (Double Degrees). Two internships for S1 students are offered during your studies (Third semester in Indonesia and sixth semester abroad).
Leave a Reply