Oleh : Indira Abidin,Chief Happiness Officer,Fortune PR
Meskipun layanan 24 jam bukan hal yang baru di McDonald’s, tak semua franchisee McDonald’s bersedia membuka pintunya selama 24 jam, sehingga jumlah pemasukan dari jam tengah malam tidak sesuai dengan harapan. Nah untuk mengatasi ini McDonald’s pun berketetapan untuk meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan jumlah sales dari jam ini di Amerika.
Melalui riset, ditemukan bahwa anak-anak muda banyak yang masih beraktivitas lewat tengah malam. Mereka menghadiri konser dan kemudian mencari waktu untuk berkumpul bersama teman-teman. Ada juga yang mengambil kesempatan malam untuk bekerja, atau belajar. Mereka membutuhkan makanan untuk disantap. Rupanya, segmen anak muda atau remaja adalah segmen ini memang sulit dijangkau oleh McDonald’s saat itu, dan mencakup 65% dari basis konsumen di Amerika. Maka kampanye yang dapat mengundang segmen ini akan dapat menyelesaikan dua masalah: minimnya pendapatan di tengah malam, dan daya tarik McDonald’s bagi kelompok remaja.
Kampanye Nocturnivore
Nocturnivore diartikan sebagai mereka yang “menyantap jam malam” termasuk orang-orang yang masih memiliki aktivitas di malam hari. Kampanye ini menyasar pada mereka yang masih melakukan aktivitas di malam hari dan membutuhkan tempat untuk makan. Kampanye ini disusun dengan mengintegrasikan beberapa elemen:
Peluncuran menu baru
Untuk kampanye ini McDonald’s meluncurkan menu sarapan pagi di tengah malam. McDonald’s melakukan test di beberapa pasar khusus untuk segmen tengah malam ini. Hal ini mendorong para franchisee McDonald’s untuk juga buka di tengah malam.
Media relations
Menginformasikan media-media lokal dan nasional mengenai menu baru yang sedang dicoba untuk menarik perhatian pada McDonald’s di jam malam. Pemberitaan-pemberitaan lokal yang menarik media-media nasional berhasil menghasilkan pemberitaan di puluhan media nasional.
Sponsorship
McDonald’s bekerja sama dengan sebuah perusahaan produksi konser musik untuk menyediakan makanan bagi para hadirin di konser-konser yang mereka adakan. McDonald’s menyediakan:
• Ratusan ribu gelang yang mengingatkan para penonton konser untuk pergi ke McD.
• Lokasi foto yang juga mengingatkan mereka pada McDonald’s.
• Petunjuk jalan di dalam lokasi konser untuk memandu para penonton konser untuk menuju McDonald’s.
Out-of-Home
Mobil-mobil yang melakukan patroli malam dibalut dengan pesan-pesan McDonald’s untuk menyantap makan malam di McDonald’s. Branding McDonald’s ini diharapkan akan memberi ide bagi mereka yang sedang mencari makan di tengah malam.
Media sosial
Akun media sosial McDonald’s memberikan kupon-kupon santapan tengah malam menu baru gratis bagi para netizen yang tweet @McDonaldsCMH_OH dan #nocturnivore. Undangan kupon gratis ini pun dipasang pada mobil-mobil patroli di atas.
Iklan
Iklan “I Am Nocturnivore” ditayangkan di beberapa media termasuk beberapa situs online yang kerap digunakan remaja.
Evaluasi
Keberhasilan kampanye dibuktikan dengan jumlah partisipasi franchisee yang buka di tengah malam naik 6%. Selama kampanye berlangsung jumlah revenue naik 18% dan jumlah konsumen yang datang pun naik 16%.
Kita bisa lihat, sebuah kampanye yang diawali riset, menyediakan layanan yang secara tepat dibutuhkan oleh segmen yang spesifik ingin disasar, dilakukan secara terintegrasi, menggunakan berbagai elemen yang menyasar segmen tersebut, dapat secara signifikan meningkatkan sales dan jumlah konsumen.
Jadi, kampanye apa yang akan anda luncurkan setelah ini untuk melayani konsumen anda? Jangan lupa pelajari serinci mungkin, apa saja kebutuhan dan kebiaasaan konsumen yang secara spesifik disasar dalam kampanye ini.
Sumber : Edisi Cetak Majalah Franchise
Online : http://www.majalahfranchise.com/2015/03/12/mcdonalds-layani-para-pecinta-jam-malam/
Leave a Reply