3 Oktober 2014, New York, USA dan Jakarta, Indonesia – World Lung Foundation (WLF) hari ini mengucapkan pemerintah Indonesia sebagai negara pertama yang akan menayangkan iklan untuk meningkatkan kepedulian terhadap akibat buruk untuk kesehatan dari merokok. Ini adala kampanye pengendalian tembakau untuk media massa secara nasional di Indonesia dan WLF telah memberikan dukungan secara finansial dan teknis untuk desain dan implementasi kampanye ini.
Iklan himbauan ini akan diluncurkan secara resmi pada hari Jumat, 10 Oktober, yang akan ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasional dan YouTube selama empat minggu. Stasiun-stasiun televisi nasional yang akan menayangkan iklan ini adalah SCTV, TRANS TV, Trans7, dan Global TV kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kampanye ini bertujuan untuk membantah penyampaian informasi yang salah dari industri tembakau tentang bahaya merokok dengan menunjukkan testimoni yang blak-blakan dari seorang korban yang menderita kanker tenggorokan dan didesain untuk mempertegas akibat dari peringatan grafis pada bungkus rokok yang telah diberlakukan di Indonesia. Pada acara peluncuran, korban dari merokok dalam iklan tersebut akan hadir untuk menceritakan pengalamannya secara detil dan mengapa beliau merasa rakyat Indonesia berhak dan harus mengetahui bahaya merokok. Iklan ini sebelumnya telah diuji dengan penonton berusia 15 hingga 40 tahun dan menjadi insentif yang kuat untuk bukan perokok, termasuk para remaja, untuk tidak merokok atau para perokok untuk berhenti.
Peter Baldini, Chief Eksekutif, World Lung Foundation, mengatakan: “Indonesia, negara dengan populasi besar di dunia, mempunyai rata-rata prevalensi perokok yang tinggi (dan semakin meningkat) dan eksposur terhadap perokok pasif. Lebih dari sepertiga jumlah penduduk – dari lebih dari 100 juta orang – adalah perokok.”
Menurut Tobacco Atlas, 20 persen kematian pada laki-laki dan 12 persen kematian pada perempuan disebabkan oleh rokok. Diperkirakan lebih dari 190.000 rakyat Indonesia meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau pada tahun 2012. Penelitian komprehensif tentang penggunaan tembakau di Indonesia pada tahun 2011, telah membuat Global Adult Tobacco Survey , menerbitkan data-data yang meresahkan. GATS dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (GATS)1 1 GATS adalah standar global untuk sistem monitoring secara sistematis untuk konsumsi rokok pada orang dewasa (perokok dan non perokok) dan melihat indikator kunci guna mengontrol konsumsi rokok dengan membuat survei secara nasional di berbagai negara, termasuk Indonesia (BPS), bekerjasama dengan National Institute of Health Research and Development (NIHRD – Institusi Peneliti dan dan Pengembangan Kesehatan Nasional) dan Kementerian Kesehatan. Hasilnya, kira-kira dua pertiga (67 persen) laki-laki dewasa dan 2,7 persen perempuan dewasa adalah perokok. GATS juga menemukan fakta bahwa lebih dari 85 persen rakyat dewasa terpapar asap rokok di restoran, lebih dari separuh terpapar karena asap rokok dalam ruang tempat bekerja dan lebih dari 78 persen disebabkan asap rokok dalam rumah.2
“Kami sangat menghargai pemerintah Indonesia dalam upayanya dan pengerahan sumber daya dalam menjalankan kampanye anti-tembakau media masa nasional. Setelah beberapa dekade dengan salah informasi dan interferensi dari industri tembakau, ini adalah bagian dari usaha yang terus berkembang untuk mengurangi beban kesehatan dan ekonomi yang parah melalui legislasi pengendalian tembakau dan meningkatkan kepedulian melalui iklan dan peringatan grafis pada bungkus rokok,” tambah Baldini.
Penggunaan tembakau adalah penyebab utama kematian di dunia sekarang, dan dapat menjadi kontribusi pada lebih dari lima juta kematian setiap tahunnya – satu dari sepuluh penyebab kematian di dunia yang dapat dicegah. Penelitian menunjukkan bahwa peringatan grafis adalah salah satu cara yang efektif untuk membuat orang berhenti merokok. Ini adalah salah satu strategi M-P- O-W-E-R3 (W=Warn) dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) untuk mengurangi konsumsi tembakau.
Tentang World Lung Foundation
World Lung Foundation (WLF) didirikan sebagai respon dari epidemic global penyakit paru-paru yang telah membunuh 10 juta orang setiap tahunnya. Organisasi ini juga berinisiatif untuk menurunkan tingkat kematian ibu-ibu hamil dan bayi. WLF bertujuan memperbaiki kesehatan global melalui kapasitas kesehatan lokal, dengan dukungan penelitian operasional, membantu kebijakan publik dan mengedukasi publik. Area-area yang menjadi perhatian organisasi ini adalah kontrol tembakau, pencegahan tingkat kematian semasa kehamilan dan bayi baru lahir, tuberkulosis, asma dan kesehatan paru- paru anak. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan mengunjungi worldlungfoundation.org.
Leave a Reply