Jakarta – Dua perusahaan pemilik dan pengelola menara (tower) telekomunikasi menjadi kandidat terkuat untuk mengambil alih 4.000 menara yagn akan dilepas PT Indosat Tbk. Kedua perusahaan yagn bersaing untuk mendapatkan asset senilai 500 juta dollar AS atau sekitar 4,5 triliun rupiah itu adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, Indosat, meluncurkan proses penawaran untuk menjual 4.000 menara miliknya pada Juni 2011 lalu. Sejumlah perusahaan telekomunikasi domesetik mengaku tertarik atas asset Indosat tersebut.
“Perseroan (Indosat) saat ini sedang dalam pembicaraan dan negoisasi dengan Tower Bersama dan Sarana Menara, serta berharap kesepaktan itu sudah bisa diselesaikan sebelum akhir bulan Januari 2012,” kata tiga sumber Reuters yang mengetahui langsung proses tersebut, Senin (26/9).
Sumber tersebut menjelaskan kemungkinan Indosat melepas tidak seluruh menara yagn sebelumnya ditawarkan karena valuasi asset tersebut yang beranjak naik. Meski hanya melepas kurang dari 4.000 menara, sumber tersebut mengaku bahwa divestasi itu akan tetap meraup dana 500 juta dollar AS.
Sebelumnya, PT Solusi Tunas Pratama yang menjadi salah satu perusahaan yang mengincar menara Indosat itu menyatakan mundur. Padahal, perusahaan tersebut telah berencana menghimpun danad ari penawaran umum perdana saham (IPO) senilai 380 miliar rupiah pada Oktober 2011 mendatang.
Dukungan Finansial
Sebelumnya, Direktur Utama Tower Bersama Herman Setya Budi mengaku masih berminat membeli 4.000 menara dari PT Indosat Tbk. Saat ini, pihaknya masih mengikuti proses rencana pembelian tersebut dan telah menyiapkan rencana pendanaannya.
“Sekarang ini kita memiliki sindikasi loan sebesar 2 miliar dollar AS, dan baru terpakai 350 juta dollar AS. Saya piker sisanya cukup untuk membiayai (akuisisi tersebut),” jelasnya awal Agustus lalu. Dia mengaku pihaknya masih terus mengikuti proses divestasi menara Indosat tersebut.
Jika terealisasi, akuisisi tersebut akan menggandakan jumlah tower yagn dimiliki perseroan menjadi sekitar 10 ribu tower. Saat ini, Tower Bersama baru memiliki 4.205 tower, belum termasuk tower milik Infratel dan yang sedang dalam proses pembangunan.
Menurut sumber Reuters, Australia’s ANZ, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Credit Agricole CIB, dan United Overseas Bank telah berkomitmen mendukung Tower Bersama secara eksklusif.
Sarana Menara juga telah mendapat dukungan lewat anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Beberapa bank yang akan mendukung Protelindo ialah DBS, ING Bank, OCBC Bank, Standard Chartered Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp.
Sumber : Koran Jakarta edisi 27 September 2011
Leave a Reply