Jakarta, 15 Desember 2011 – BuzzCity, perusahaan media mobile, yang menyediakan jaringan iklan dan layanan-layanan khusus untuk situs mobile, hari ini mengeluarkan prediksinya untuk tren mobile marketing tahun 2012. Menurut KF Lai, CEO BuzzCity, tahun 2011 telah menjadi tahun yang sibuk dalam industri mobile dan sudah membawa beberapa perubahan nyata.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ini, KF Lai menyimpulkan 5 prediksi penting untuk tahun 2012:
1. Para praktisi pemasaran akhirnya dialahi ‘fragmentation’.
Menurut KF Lai, tahun 2012 adalah tahunnya saat developer dan brand akhirnya lelah menyasar Operating System atau handset tertentu untuk kampanye mereka, karena pengkhususan seperti itu menyebakan kehilangan pasaran. “Jadikan internet mobile, secara umum, fokus utama untuk menampilkan kampanye Anda, tanpa memilih platform yang khusus. Mulai tahun 2012, berikan perhatian lebih ke format HTML5, kerana platform ini sanggup memberikan pengalaman yang kaya seperti layaknya aplikasi. Tetapi masih banyak aturan yang harus di jalani kerana, mayoritas ponsel belum mendukung teknologi ini.” kata KF Lai.
2. Tablet diakui menjadi media dengan penggemar tersendiri.
Ketika tablet diluncurkan,para pemerhati IT khawatir bahwa perangkat baru itu akan menelan market PC Laptop maupun market ponsel. Ini tidak terjadi. Dan tidak akan terjadi. Ekosistem yang baru telah terbentuk seiring dengan kebiasaan penggunaan media baru ini. Hal ini akan lebih terlihat di tahun 2012, dimana lebih banyak lagi games dan aplikasi-aplikasi yang akan menentukan pola konsumsi melalui perangkat tablet.
3. Kupon mobile mencuri perhatian.
Kenyamanan dan fungsionalitas dompet mobile tidak cukup menarik penerapannya pada masyarakat luas. Saat membicarakan transaksi mobile, nilai lebih akan didapatkan dari pilihan produk kupon mobile yang dikirimkan ke dompet mobile konsumen, yang kemudian kupon bisa ditebus di toko dengan menunjukan ponsel. Mobile internet ditambah kupon dan pembayaran mobile adalah sebuah ‘winning formula’. Penting untuk membuat cara ini berbiaya efektif, agar para pengusaha retail kecil dapat menarik pelanggan dengan kupon mobile, yang akan merangsang m-commerce menjadi alat utama (mainstream).
4. Bisnis kecil menerapkan sosial media.
Akan lebih banyak lagi pemilik bisnis kecil yang mengambil manfaat sosial media (Facebook, Twitter, dll) guna menciptakan kehadiran di mobile dan web serta mengambil keuntungan dari m-commerce, khususnya di pasar berkembang.
5. Transisi M-Commerce di pasar berkembang.
Di Amerika Serikat, E-commerce – termasuk penjualan online, katalog dan mobile – sekarang terhitung lebih dari 40% dari total hasil penjualan di banyak sektor. Kami berharap untuk melihat tren yang sama di negara berkembang seperti Indonesia, segera sesudah para regulator menghentikan segelintir penyedia layanan konten (VAS) yang dengan tidak jujur mengambil keuntungan dari celah tagihan ponsel. Aturan yang baik melindungi konsumen dan mengesahkan bisnis serta menyarankan lebih banyak orang untuk mengakses e-commerce.
“Pasaran yang terkawal, yang merangkul kepercayaan konsumen akan dicontohi oleh mereka yang tertinggal dalam m-commerce, kerana dapat menunjukan bagaimana seharusnya m-commerce dijalankan guna menghasilkan dividen yang bagus”, kata KF Lai membicarakan perusahaan yang sudah memulai strategi m-commerce mereka lebih dahulu.
Dr KF Lai, CEO, BuzzCity
Dr KF Lai adalah pendiri dan Chief Executive Officer BuzzCity. Lai menggunakan keahlian usahanya untuk menjadi ujung tombak strategi BuzzCity, memimpin jalannya perusahaan, grup manajemen produk dan teknologi. Sejak didirikan pada 1999, BuzzCity bertumbuh menjadi jaringan iklan mobile terkemuka di dunia.
Leave a Reply