Jakarta, 29 Mei 2013 – PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR), perusahaan konsultan kehumasan (public relations) yang merupakan anak perusahaan dari PT Fortune Indonesia Tbk (IDX: FORU), mengambil langkah untuk mengembangkan sayap ke manca negara dengan membuka kantor luar negeri perdana di negara Singapura. Langkah strategis ini diambil setelah Fortune PR memenangkan 2 penghargaan internasional tahun lalu sebagai perusahaan PR terbaik di kawasan Asia Tenggara dari publikasi The Holmes Report dan Campaign Asia-Pacific. Kedua penghargaan tersebut membuat brand Fortune PR menjadi ‘mulai diperhitungkan’ di kalangan industri regional. “Mimpi kami ke depan ialah untuk membuka kantor di semua kawasan strategis di Asia. Singapura kami pilih sebagai batu loncatan awal karena negara ini merupakan pusat bisnis di Asia Tenggara. Dari Singapura, akan lebih mudah untuk membangun koneksi ke kota-kota besar lainnya.”, ujar Indira Abidin, Managing Director.
Fortune PR Singapore Pte. Ltd. (FPRS) didirikan tahun lalu dan mulai beroperasi tahun ini. FPRS dipimpin oleh Dr. Benjie Ng, salah satu sosok public relations yang sudah berpengalaman dan memiliki koneksi luas di kalangan swasta, pemerintah, dan nirlaba di Singapura. Sebelum bergabung dengan Fortune PR, Dr. Benjie pernah memimpin berbagai organisasi seperti Institute of Public Relations of Singapore (IPRS), Association of Small & Medium Enterprises (ASME), Singapore Confederation of Industries (SCI), Financial Planning Association of Singapore (FPAS), Palang Merah Singapura, dan juga World Toilet Organisation (WTO). Selain itu Dr Benjie juga aktif di organisasi Junior Chamber International (JCI) sejak tahun 1982 dan saat ini menjabat sebagai wakil presiden JCI Senate ASEAN and presiden JCI Senators Club of Singapore. “Saya bergabung dengan Fortune PR karena kami memiliki kesamaan visi, misi, dan values. Fortune PR memiliki komitmen untuk menggunakan komunikasi untuk memperbaiki kualitas hidup, sesuatu yang juga telah saya kerjakan selama bertahun-tahun aktif di berbagai organisasi.”, kata Dr Benjie.
Di kantor rintisan ini, Dr Benjie dibantu oleh beberapa konsultan asal Singapura. Fortune PR yang lahir di Indonesia sebagai konsultan lokal percaya bahwa strategi komunikasi akan lebih efektif bila dikerjakan oleh warga lokal setempat, karena ada kekhasan kultur dan kebiasaan di setiap negara. Indira mengatakan, “Apa yang berhasil di Indonesia, belum tentu akan berhasil di Singapura. Apa yang berhasil di Amerika, belum tentu berhasil di Indonesia. Karena itu, Fortune PR selalu lebih mengandalkan talenta lokal ketimbang talenta asing dalam membuat setiap strategi komunikasi dan ini adalah keunggulan kami.”
FPRS diharapkan mampu menangani berbagai kampanye komunikasi bukan hanya di Singapura, namun juga di kawasan Asia Tenggara dengan cara bekerja sama dengan partner-partner lokal di tiap negara. Dalam jangka pendek, FPRS menargetkan untuk mendapatkan klien-klien seperti perusahaan Indonesia yang ingin mengembangkan sayap ke Singapura dan juga perusahaan-perusahaan Singapura yang ingin mengembangkan bisnis ke Indonesia. Dalam jangka panjang, FPRS ingin membangun keahlian (expertise) dalam melakukan komunikasi untuk usaha kecil menengah (UKM) dan lembaga nirlaba.
Fortune PR mengalami pertumbuhan cukup pesat pada tahun 2012 lalu dengan membukukan pendapatan usaha yang naik hampir 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, Fortune PR juga mengembangkan berbagai unit usaha baru seperti Fortune Technology (F-Tech), Fortune Healthcare & Consumers (FHC), dan Fortune Investor Relations & Finance (FIRF). Selain itu, Fortune PR juga menawarkan solusi komunikasi terpadu lewat 5 unit usaha yang sudah dibentuk tahun 2011: Headline, Mocca, Verbrand, DiBe, dan Prodev.
Leave a Reply