Masih segar dalam ingatan ketika era Vesva Scooter sedang jaya-jayanya di Indonesia pada paruh awal tahun 1980-an. Tentu masih melekat pula dalam ingatan nama Vesva Piaggio yang sangat akrab dengan masyarakat penggunanya di Indonesia.
Rinaldo Piaggio berkebangsaan Italia yang menciptakan Piaggio pada tahun 1884. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta, dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah.
Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah desain alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspense monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari aluminium seperti bodi pesawat terbang.
Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata “Vespa” berasal dari kata “wesp” yang berarti “binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.
Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya dipasarkan di Italia, tetapi juga laris di Pancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta india. Karena minat konsumen yang begitu besar; Vespa juga di produksi di Jerman dan Inggris.
Selain Vespa, pada masa itu juga lahir dari berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heikel, NSU, Hummel. Akan tetapi hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lanbreta.
Nah, di Indonesia kapan persisnya Vespa masuk ke wilayah Indonesia, tak ada yang tahu pasti. Yang pasti ada persamaan persepsi bahwa orang mulai mengenal Vesva di Indonesia karena dipengaruhi oleh “Vespa Congo”.Vespa diberikan sebagai penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.’
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di Indonesia.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan tenan saya dari Filipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.
Leave a Reply