– Kuartal ini merupakan pertama dimana setengah dari semua koneksi ke Akamai terjadi pada kecepatan 4 Mbps atau lebih tinggi.
– Lalu lintas serangan yang diamati berasal dari Indonesia, dimana peningkatan hampir dua kali lipat pada kuartal demi kuartal.
– Lebih dari 752 juta alamat IP yang unik terhubung ke Akamai Intelligent Platform.
Jakarta, 21 Oktober 2013 – Akamai Technologies, Inc (NASDAQ: AKAM), penyedia layanan platform cloud terdepan untuk enterprise dalam menyediakan pengalaman terbaik dan paling aman bagi para penggunanya untuk perangkat apapun dan dimanapun, hari ini menerbitkan Second Quarter, 2013 Sate of the Internet Report atau Laporan Situasi dan Kondisi Interenet untuk Kuartal Kedua 2013. Berdasarkan laporan yang dihimpun dalam Akamai Intelligent Platform™, Laporan ini merinci statistik-statistik penting dalam skala global, seperti kecepatan koneksi, lalu lintas serangan, adopsi serta ketersediaan broadband, dan banyak lagi.
Second Quarter, 2013 State of the Internet Report, mencakup wawasan kedalam serangan, dimana sebuah kelompok yang menamai diri mereka Syrian Electronic Army mengaku bertanggung jawab, dan observasi pada lalu lintas aktifitas Akamai karena gangguan internet di Sudan dan Suriah. Laporan ini juga mengkaji pengunaan mobile browser dengan tipe jaringan berdasarkan data dari Akamai IO.
Hal-hal penting dari Akamai’s Second Quarter, 2013 Sate of the Internet Report ini antara lain:
Rata-rata Puncak Kecepatan Koneksi Global
Kecepatan koneksi puncak rata-rata global mengalamai sedikit peningkatan selama kuartal kedua 2013, naik 0.1 persen menjadi 18.9 Mbps. Beberapa diantara 10 negara / wilayah yang melihat kecepatan koneksi puncak rata-rata lebih tinggi di kuartal ini yaitu, peningkatan berkisar 3.1 persen di Jepang (menjadi 48.8 Mbps) sampai peningkatan 22 persen di Taiwan (menjadi 39.5 Mbps). Hong Kong tetap mempertahankan peringkat nomor satu di 65.1 Mbps, dan Korea Selatan melintasi ambang 50 Mbps, dengan kecepatan koneksi mencapai 53.3 Mbps sehingga menempatkan posisi di peringkat nomor dua.
Dari tahun ke tahun, kecepatan koneksi puncak rata-rata global terus menunjukkan pertumbuhan yang solid, yaitu peningkatan sebesar 17 persen. Tingkat pertumbuhan tahunan diantara 10 negara berkisar dari 14 persen di Korea Selatan sampai 61 persen di Singapura dan Taiwan. Di negara-negara lainnya, semua kecuali enam negara / wilayah yang masuk kedalam kualifikasi melihat pertumbuhan tahunan dalam kecepatan puncak koneksi rata-rata, mulai dari 8.5 persen di Bermuda (menjadi 13.4 Mbps), peningkatan di Bahrain (284 persen menjadi 40.3 Mbps) dan Irak (274 persen menjadi 27.3 Mbps). Di Indonesia sendiri, peningkatan terjadi sebesar 35% (menjadi 11.3 Mbps).
Sedangkan dari kuartal demi kuartal, menunjukan rata-rata kecepatan koneksi global naik 5.2 persen menjadi 3.3 Mbps (naik dari 3.1 Mbps). Sebanyak 129 negara / wilayah yang memenuhi syarat untuk dimasukkan kedalam laporan memperlihatkan peningkatan kecepatan koneksi rata-rata pada kuartal kedua, mulai dari 0.1 persen di Bulgaria (6.7 Mbps), sampai peningkatan 93 persen di Sudan (mencapai 2.1 Mbps).
Dari tahun ke tahun, kecepatan koneksi rata-rata meningkat 9.2 persen, dengan 9 dari 10 negara / wilayah menunjukkan pertumbuhan positif lebih dari 10 persen. Di seluruh dunia, 127 negara / wilayah yang masuk dalam kualifikasi, memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun dalam kecepatan koneksi rata-rata, mulai dari 0.6 persen di Argentina (mencapai 2 Mbps), peningkatan sebesar 125 persen di Indonesia (mencapai 1.7 Mbps) hingga 262 persen di Pantai Gading (mencapai 1.6 Mbps).
Adopsi tinggi global terhadap broadband (> 10 Mbps) naik menjadi 14 persen berkat kenaikan 13 persen kuartal demi kuartal. Global broadband (> 4 Mbps) meningkat 11 persen pada kuartal ini, dan Q2 2013 sebagai penanda pertama yang menunjukan bahwa setengah dari semua koneksi ke Akamai dari seluruh dunia berlangsung dengan kecepatan minimal 4 Mbps. Meski tidak masuk kedalam kualifikasi, pertumbuhan adopsi broadband di Indonesia sebesar 24%.
Serangan Lalu Lintas dan Keamanan
Akamai mempertahankan agen-agen, yang telah dikerahkan dan terdistribusi di Internet untuk memantau upaya koneksi log, dimana perushaan mengklasifikasi sebagai lalu lintas serangan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh agen ini, Akamai dapat mengidentifikasi negara-negara yang menjadi sumber serangan terbanyak, sekaligus port-port yang diincar oleh serangan-serangan tersebut. Penting untuk diingat, bahwa negara-negara yang diidentifikasi dari alamat IP sumber tersebut, bukanlah berarti negara di mana para penyerang berasal. Seseorang di Amerika Serikat bisa saja melancarkan serangan melalui sistem yang telah dilemahkan dari negara mana pun di dunia.
Pada kuartal kedua, Akamai mengamati lalu lintas serangan yang berasal dari 175 negara / wilayah yang unik, lebih sedikit 2 negara dibandingkan yang diamati pada kuartal pertama 2013. Indonesia mendorong Cina keluar dari posisi teratas kuartal ini, terjadi peningkatan lalu lintas hampir dua kali lipat kuartal pertama dari 21 persen menjadi 38 persen, sementara China turun ke posisi dua sebesar 33 persen (turun dari 34 persen). Amerika Serikat tetap di urutan ketiga bahkan jatuh menjadi 6.9 persen pada kuartal kedua dari 8.3 persen di kuartal pertama.
10 negara / wilayah yang menghasilkan 89 persen serangan yang diamati, naik dari 82 persen pada kuartal sebelumnya. Seperti kuartal pertama, lagi-lagi setengah dari lalu lintas serangan yang diobservasi berasal dari Indonesia dan China.
Untuk pertama kalinya sejak laporan perdana State of the Internet Report di kuartal pertama 2008, Port 445 (Microsoft-DS) tidak menjadi port yang paling ditargetkan oleh serangan, Port 445 (Microsoft-DS) jatuh ke urutan tiga sebesar 15 persen, di bawah Port 443 (SSL [HTTPS ], sebesar 17 persen) dan Port 80 (WWW [HTTP], sebesar 24 persen). Sebagian besar (90 persen) dari serangan yang mentargetkan Port 80 dan 443 berasal dari Indonesia, naik dari 80 persen di kuartal terakhir. Sebagian besar serangan yang mentargetkan Port 80 dan 443, hingga 90 persen dari kuartal lalu 80 persen berasal dari Indonesia.
Selain pengamatan pada lalu lintas serangan, State of the Internet Report mencakup wawasan kedalam serangan distributed denial of service (DDoS) berdasarkan laporan dari pelanggan Akamai. Pada kuartal kedua tahun 2013, pelanggan Akamai melaporkan 318 serangan, kenaikan sebesar 54 persen, dibandingkan 208 laporan pada kuartal pertama. Pada 134 serangan yang dilaporkan, sektor Enterprise menjadi target utama serangan DDoS, Komersial (91), Media & Hiburan (53), High Tech (23) and Sektor Publik (17).
Sebuah kelompok yang menamakan diri mereka Syrian Electronic Army (SEA) mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap perusahaan berita dan media selama kuartal kedua 2013. Serangan mereka menggunakan taktik yang menyerupai taktik spear-phishing dimana account email internal dikompromikan dan digunakan untuk mengumpulkan kredensial dalam mendapatkan akses ke Twitter feed, RSS feed dan informasi sensitif lainnya dari korban.
Penetrasi Internet global
Lebih dari 752.000.000 alamat IPv4 yang unik dari 242 negara / wilayah yang unik terhubung ke Akamai Intelligent Platform, peningkatan sebesar 2 persen kuartal demi kuartal dan 13 persen lebih dari kuartal kedua 2012. Karena alamat IP tunggal dapat mewakili beberapa individu dalam beberapa kasus – seperti ketika pengguna mengakses Web melalui firewall atau proxy server – Akamai memperkirakan jumlah pengguna Web yang unik yang terhubung ke platform selama kuartal menjadi lebih dari satu miliar.
Jumlah global alamat IP yang unik yang dilihat oleh Akamai Intelligent Platform tumbuh hampir 19 juta pada kuartal tersebut. Di antara 10 negara teratas yang terhubung ke Akamai pada kuartal kedua, enam menunjukkan pertumbuhan jumlah IP yang unik, mulai dari 0.1 persen di Korea Selatan sampai pertumbuhan sebesar 12 persen di Brasil. Diseluruh negara / wilayah, terdapat peningkatan jumlah IP yang unik pada kuartal, dimana mencapai sedikit diatas dari 60 persen.
Tahun ke tahun, jumlah alamat IP unik global yang menghubungkan ke Akamai tumbuh sebesar 13 persen – terjadi kenaikan lebih dari 87 juta dibandingkan kuartal kedua 2012. Ke-10 negara diperingkat teratas yang mengalami pertumbuhan sepanjang tahun; mulai dari 2.3 persen di Jepang hingga pertumbuhan dua digit di Italia (12 persen), Rusia (14 persen), Cina (22 persen) dan Brasil (44 persen). Secara global, lebih dari 75 persen negara memiliki alamat IP yang unik jumlah yang lebih tinggi, dengan pertumbuhan tiga digit terlihat di banyak negara, termasuk Angola (101 persen) dan Sudan (316 persen).
“The Second Quarter, 2013 State of the Internet Report mencatat beberapa tonggak penting dan tren, termasuk fakta bahwa separuh dari semua koneksi ke Akamai terjadi dengan kecepatan 4 Mbps atau lebih tinggi, meningkat 25 persen sejak kuartal pertama 2012,” kata David Belson, editor laporan ini. “Kami juga melihat penurunan jumlah negara / wilayah dengan kecepatan koneksi rata-rata 1 Mbps atau kurang – turun menjadi 11 negara dari 14 negara pada kuartal terakhir – hal ini memungkinkan indikasi konektivitas broadband peningkatan di beberapa belahan dunia. Tren positif ini menjadi pertanda baik bagi peningkatan lanjutan dan adopsi konektivitas broadband di seluruh dunia.”
Konektivitas Mobile
Selama kuartal kedua tahun 2013, kecepatan koneksi rata-rata yang berasal dari survei operator jaringan mobile berkisar dari paling tinggi 9,7 Mbps sampai dengan paling rendah mencapai 0,5 Mbps. Sebelas operator menunjukkan kecepatan koneksi rata-rata setara dengan broadband (> 4 Mbps), dan 62 operator menunjukkan kecepatan koneksi rata-rata di atas 1 Mbps. Data yang dikumpulkan oleh Ericsson menunjukkan bahwa volume lalu lintas data mobile tumbuh 14 persen pada kuartal ini dan hampir dua kali lipat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data yang berasal dari Akamai IO untuk kuartal kedua tahun 2013, perangkat mobile pada jaringan selular yang menggunakan WebKit Android menyumbang sedikit kurang 38 persen dari request, sementara Apple Mobile Safari memeprihatkan hampir 34 persen dari request. Dalam mengukur julah penggunaan dari perangkat mobile di semua jenis jaringan, Apple Mobile Safari menyumbang lebih dari 54 persen sementara Android WebKit bertanggung jawab atas 27.6 persen.
Tentang Laporan ‘State of the Internet’ (Situasi dan Kondisi Internet) Akamai
Setiap kuartal, Akamai menerbitkan laporan “State of the Internet”. Laporan ini merangkum data yang terkumpul dari seluruh dunia oleh Akamai Intelligent Platform mengenai lalu lintas data, pemakaian broadband, konektivitas seluler dan topik-topik lainnya yang berkaitan dengan internet dan pemakaiannya, termasuk tren yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui lebih lanjut dan untuk mengakses arsip laporan-laporan, kunjungi www.akamai.com/stateoftheinternet.
Tentang Akamai
Akamai® adalah platform komputasi awan terdepan yang menyediakan layanan dengan performa unggul dan aman untuk setiap perangkat teknologi, di mana pun berada. Layanan inti perusahaan ini adalah Akamai Intelligent Platform™ yang memberikan jangkauan yang luas sekaligus keandalan, keamanan, keberadaan, serta keahlian yang tertinggi. Akamai menghilangkan kompleksitas dalam mengubungkan dunia yang kini semakin dinamis, melayani permintaan konsumen 24/7, dan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan komputasi awan dengan aman. Pelajari lebih lanjut mengenai bagaimana peran Akamai mempercepat inovasi dalam dunia yang kini kian terkoneksi ini dengan mengunjungi www.akamai.com atau blogs.akamai.com, dan follow @Akamai di Twitter.
Leave a Reply