Guna memenuhi target tahun ini, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan kesiapannya untuk membeli 4000 menara yang akan dijual PT Indosat Tbk (ISAT). Perseroan telah siapkan dana segar US$ 1,65 miliar.
Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan, pembelian tower bekas Indosat menjadi peluang untuk memenuhi permintaaan pasar telekomunikasi, “Rencana ini belum dibicarakan secara intens, namun yang pasti kami telah melengkapi dokumen sesuai dengan yang mereka minta,” katanya di Jakarta, Kamis (15/9). Menurutnya, sebagai calon pembeli, perseroan menunggu proses yang diatur oleh Indosat. Sambil menantikan rangkaian penawaran, TBIG pun telah menyiapkan dokumen pendukung atas minatnya atas 4000 menara ISAT tersebut.
Soal dana, kata Helmy tidak menjadi masalah. Pasalnya, perseroan memiliki US$ 2 miliar sumber pendanaan yang siap digunakan dan hingga saat ini baru terpakai US$ 350 juta.
Selain itu, hal yang terpenting, bagaimana kedepan Indosat beralih peran dari pemilik menjadi penyewa menara. Karena itu, tentu akan ada pertimbangan secara matang dalam pemilihan calon pembeli menara tersebut.
“Tentu mereka sebagai penyewa akan pilih mana operator woter yang memiliki pengalaman untuk jumlah yang cukup banyak. Memang pemain tower besar tidak banyak,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, emiten bergerak di bisnis penyewa tower telekomunikasi di antaranya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Solusi Tunas Pratam, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk). Sebelumnya santer terdengar ISAT siap lepas 4000 menara miliknya senilai US$ 500 juta. Terdapat tiga calon pembeli strategis yang siap melakukan penawaran. Indosat menargetkan transaksi penjualan tower rampung pada September tahun ini dan pembeli yang dipilih cuman satu.
Asal tahu saja, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk menargetkan tahun 2011 memiliki 1200 hingga 1600 menara telekomunikasi. Maka untuk mencapai target kepemilikan menara itu, di setiap kuartal perserooan menargetkan dapat membangung 300-400 menara.
“Tiap kuartal kami bangun 300-400 menara. Yang sudah ada di pipeline kami sekarang ada 500 menara yang akan segera dibangun,” kata Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi. Menurutnya, demi merealisasikan pembangunan menara, perseroan telah menyiapkan dana US$ 120 juta. Dana didapat dari hasil penawaran saham perdana (IPO) dan pencairan pinjaman perbankan.
“Kita spend capex US$ 120 juta. Ini untuk tower dari operator Telkom grup Telkomsel, Indosat, dan XL. Tiap kuartalnya kami target 300-400 tower,” ungkapnya.
Sepanjang triwulan I lalu, perseroan telah menyelesaikan pembangunan 256 tower. Masih ada lebih dari 500 tower yang siap dibangun perseroan hingga akhir tahun 2011.
Selain itu, lanjut dia, perseroan juga berencana untuk melakukan akuisisi menara-menara yang dimilik oleh operator seluler seperti Indosat dan XL Axiata.
Sumber : Neraca edisi 16 September 2011
Leave a Reply