Jakarta, 17 September 2014 – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Badan Kerja Sama Badan Usaha Milik Daerah Seluruh Indonesia (BKSBUMDSI) segera menggelar BUMD Expo pada 17-19 Desember 2014 di JX International, Surabaya, Jawa Timur. Mempersiapkan hal itu tentunya dibutuhkan strategi menarik investor sehingga BUMD seluruh Indonesia mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Meski hasil survei terbaru 2014 oleh Japan Bank International Corporation (JBIC) menyebutkan, Indonesia berada di peringkat tertinggi dalam persepsi pelaku bisnis global sebagai negara tujuan investasi dalam jangka menengah, namun diperlukan kiat agar investor tertarik berinvestasi untuk semua jenis usaha termasuk BUMD dalam jangka panjang.
Untuk itu Chief Happiness Officer Fortune PR, Indira Abidin, dalam sebuah paparan diskusi menyambut perhelatan BUMD Expo dan Strategic Business Forum 2014, di Jakarta, mengatakan, “Jika saya seorang investor, tentunya akan mencari tahu tentang kredibilitas pihak di mana saya mengamanatkan uang saya. Pastinya, semua investor ingin merasa aman dan percaya bahwa uangnya bisa kembali”.
Karenanya, lanjut Indira, sang investor akan mencari sepak-terjang perusahaan yang ia bidik lewat profil dan rekam jejak mereka dari situs perusahaan. “Web itu menjadi wahana sebuah perusahaan menginformasikan kesuksesan dan pencapaian, serta kredibilitasnya kepada masyarakat, maka dari itu jangan sampai isi dan konten situs itu tidak diperbaharui,”.
Selanjutnya, investor akan berselancar di ranah informasi media massa. “Jangan pernah ragukan kekuatan dari pembangunan karakter di media massa,” ujar Indira. Semakin mudah mendapatkan berita atau informasi sebuah perusahaan di media massa, maka semakin memperkuat keyakinan seorang investor untuk berinvestasi. “Selain gemar menghadiri acara investasi, para investor pasti selalu membaca koran, berselancar di media daring, menonton berita di televisi, memantau media sosial, dan bahkan melihat iklan sekalipun,” katanya.
Lantas, apa yang para perusahaan pencari investasi ini umbar di media massa dan media sosial. Tak lain adalah pencapaian kesuksesan mereka, penghargaan, pemberitaan positif, dan juga personalitas tim kerja yang membanggakan. “Tim yang kuat bisa diukur dari kuatnya hubungan mereka dengan para investor, media massa, media sosial, dan pelaku bisnis, maupun stakeholder lainnya,” kata Indira yang pernah dianugerahi penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2012.
Indira menjabarkan persentase kekuatan dari sebaran media. Tercatat, bahwa sebesar 80% para investor akan mencari informasi ladang investasinya dari situs perusahaan, 71% dari berita di media massa, 26% mengintip dari media sosial, dan 11% dari laman blog pribadi. “Jadi, selain situs perusahaan, perlu juga mempersiapkan akun perusahaan di arena Twitter, Facebook page, blog, dan bahkan foursquare,” tutup pakar PR jebolan International Development Program di Boston University, Boston, Amerika itu.
Setelah semua pintu dimasuki, secara linier akan terbangun sebuah networking yang baik, mematangkan karakter perusahaan tersebut, menarik banyak perhatian dari masyarakat, dan popularitas. Berbekal amunisi itu, niscaya investor pun mampir dengan sendirinya.
Leave a Reply