Ditulis oleh: Lydia Zein
Pada tahun 2013, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di dunia. Meskipun memiliki tingkat penetrasi yang lebih rendah dari rata-rata di Asia Pasifik, yaitu sebesar 28 persen, jumlah pengguna internet mencapai 82 juta dari 250 juta penduduk Indonesia yang aktif menggunakan internet.
Menurut data APJII (Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia), tahun 2015 akan menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan internet di Indonesia dengan perkiraan yang akan menembus hingga angka 139 juta.
Hasil survey dunia menunjukkan bahwa 77 persen dari pemuda-pemudi Indonesia usia 13 hingga 24 tahun ingin tersambung ke internet dimanapun mereka berada. Jumlah ini lebih banyak daripada mereka yang berada di negara maju seperti Amerika Serikat atau Perancis.
Selain itu, 69 persen responden di kelompok usia yang sama juga setuju dengan pernyataan bahwa mereka akan merasa kehilangan jika tidak menggunakan media sosial. Orang Indonesia yang pengguna internet secara aktif, rata-rata menghabiskan waktu di internet lebih dari lima jam per hari, melebihkan Australia dan China. Hampir setengah dari waktu mereka digunakan untuk mengakses media sosial dan aplikasi ponsel. Saat ini Facebook adalah jejaring sosial paling populer di Indonesia dengan 48 juta pendaftar.
Banyak orang Indonesia yang mengakses internet secara rutin melalui ponsel mereka. Perkiraan populasi yang mengakses dari ponsel di Indonesia adalah sebanyak 32,9 persen di tahun 2015. Google Android menempati urutan pertama di pasar sistem operasi ponpin (telepon pintar) dengan pangsa pasar sebesar 66 persen, diikuti oleh Nokia Series 40 dan Blackberry.
Salah satu fungsi ponpin yang paling sering digunakan di kalangan pemuda-pemudi Indonesia adalah download aplikasi. Indonesia berada di peringkat pertama di pasar ponsel global dengan tingkat download aplikasi tertinggi di kuartal ketiga tahun 2014, dengan estimasi 6 aplikasi per kapita yang di-download. Kegiatan lainnya adalah layanan chat yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar teks, audio dan video. Tingkat penetrasi aplikasi WhatsApp di Indonesia adalah sebanyak 54 persen, dan aplikasi Line mencapai 33 juta pengguna di Indonesia, yang menjadikannya pasar terbesar ketiga. Dalam hal pembelian secara online, pasar Indonesia masih sedikit dibanding negara-negara lainnya yang berada di Asia Pasifik. Hanya 16 persen dari pengguna internet di Indonesia melakukan pembelian barang secara online, sedangkan di Korea Selatan mencapai hingga 62 persen dan Australia 51 persen. Salah satu alasannya adalah masih banyaknya ketidakpercayaan konsumen terhadap metode pembayaran online. Karena maraknya penipuan yang terjadi di kalangan masyarakat, 60 persen dari hasil survey di Indonesia, tidak percaya memberikan informasi kartu kredit mereka ke situs-situs untuk berbelanja online.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia menunjukkan potensi pasar yang besar yang akan mempengaruhi munculnya berbagai peluang bisnis baru. Melihat peluang ini, para pelaku bisnis harus semakin giat untuk memajukan bisnisnya. Dengan demikian peran internet di tahun 2015 sangat berpotensi dan sangat berpeluang strategis bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Sumber baca:
http://www.statista.com/topics/2431/internet-usage-in-indonesia/
Leave a Reply