Brand kita diwakili oleh servis, produk, pesan pemasaran, dan karyawan kita. Inilah sebabnya banyak perusahaan yang ragu untuk menggunakan sosial media.
Banyak perusahaan yang mem-block sosial media seperti Twitter, Facebook, dan YouTube karena mereka khawatir bahwa para karyawan akan menyalahgunakannya dan membuang waktu dengan “bermain”.
Karyawan kita adalah duta brand kita dan mereka mewakili brand kita 24 jam sehari. Masalah mulai timbul ketika karyawan kita mulai mem-posting hal-hal yang merugikan bagi nama baik perusahaan dan terbaca oleh para pelanggan dan klien kita. Bisa saja mereka tanpa sengaja (atau dengan sengaja) mem-posting video pembuatan makanan di dapur dengan cara yang menurut mereka “lucu”, padahal perusahaan kita bergerak di bidang makanan.
Jadi, apakah mem-block situs-situs jaringan sosial media adalah solusinya? Tidak, karena bisa saja “kesalahan” itu dibuat di luar jam kerja. Cara yang terbaik adalah mendidik mereka. Tidak usah dengan cara yang rumit, tapi tetapkan aturan pada mereka: Apa yang boleh dan tidak boleh mereka posting. Tentu saja Anda tidak bisa melarang kebebasan karyawan Anda untuk mem-posting apa pun, tapi di sisi lain, Anda harus melindungi brand Anda. Jangan biarkan pencitraan perusahaan Anda rusak karena ulah karyawan Anda sendiri.
Katakan pada mereka: “Jika saya berdiri di belakangmu saat kamu ingin mem-posting hal itu dan kamu mengurungkannya, jangan lakukan juga ketika saya tidak ada berada di sana.”
Sumber gambar: http://bit.ly/NDgW6G
Leave a Reply