By : Eva Ulisiana
Apa itu krisis? Krisis memiliki pengertian sebuah situasi yang dapat mengancam seseorang atau sekelompok dimana berdampak negatif untuk orang atau kelompok tersebut dan orang lain. Krisis bersifat tidak terduga dan apabila tidak ditangani dengan segera akan menjadi akumulasi yang berdampak lebih buruk.
Resiko yang dihadapi apabila suatu organisasi menghadapi krisis yaitu akan langsung berada di bawah sorotan publik, tekanan pemberitaan oleh media, tekanan dari pemerintah, gangguan aktivitas operasional dan juga ancaman terhadap citra organisasi tersebut. Krisis dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya dikarenakan oleh kecelakaan industri, lingkungan, buruh, cacat produk, investor, kebijakan pemerintah, terorisme dan lain sebagainya.
Sebuah krisis apabila di komunikasikan dapat menyebabkan keadaan lebih baik atau lebih buruk. Salah satu contohnya dimana krisis dapat membuat reputasi perusahaan semakin buruk yaitu yang terjadi pada maskapai penerbangan Malaysia Airlines. Setelah kejadian tragis jatuhnya dua pesawat milik Malaysia Airlines, Malaysia Airlines mencoba untuk memperbaiki reputasi nya dengan salah satunya mengadakan kampanye “Ultimate Bucket List”. Hal ini tentu kemudian mendapatkan kritik keras dari media, dimana bucket list selalu diidentikkan dengan hal-hal yang ingin dicapai seseorang sebelum meninggal. Oleh karena itu, penanganan krisis harus benar-benar dilakukan secara tepat.
Oleh karena itu, dibutuhkannya strategi tepat dan cepat dalam menangani krisis, berikut adalah jabarannya :
• Antisipasi Krisis
Seharusnya, setiap organisasi sudah mempersiapkan pedoman manual dalam menghadapi krisis. Hal ini dimaksudkan agar apabila mengalami krisis, sudah mempersiapkan bagaimana langkah yang akan diambil. Pada tahap ini pula, suatu organisasi seharusnya sudah mempersiapkan tim komunikasi krisis.
• Identifikasi Krisis
Pada tahap ini, suatu organisasi melakukan penelitian akan penyebab krisis yang ada dan bagaimana strategi komunikasi yang ingin dilakukan untuk menyampaikan suatu pesan pada stakeholders.
• Isolasi Krisis
Pada tahap ini, dilakukannya pemantauan akan strategi yang sudah dilakukan. Karena krisis bersifat dinamis, oleh karena itu pemantauan akan pesan yang ingin disampaikan harus tetap sama hal nya yang telah dilakukan di awal.
• Koreksi Krisis
Koreksi krisis bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif kah strategi yang sudah dilakukan. Selain itu juga bertujuan sebagai pembelajaran untuk menangani krisis yang sama atau menangani krisis lainnya tetapi dengan strategi yang sama.
Sumber gambar : http://www.gcpr.net/wp-content/uploads/2014/10/Crisis-680×224.jpg
Leave a Reply