Oleh : Amanda Putri
Berbicara mengenai komunikasi finansial, tentunya hal ini tidak terlepas dari kegiatan Innitial Public Offering (IPO) yang pada dasarnya memang sangat dibutuhkan. Secara singkat, IPO merupakan satu aktifitas penjualan pertama saham umum yang dilakukan oleh perusahaan menandai dibukanya saham perusahaan kepada publik. Dalam hal ini, komunikasi sangat dibutuhkan untuk menjaga reputasi perusahaan baik sebelum maupun sesudah proses IPO yang diukur dari nilai-nilai tertentu.
Di Indonesia, terdapat bursa saham yang menangani penjualan saham sesuai dengan aturan finansial yang berlaku. Jika saham suatu perusahaan sudah dimiliki oleh publik (Tbk), maka wajib bagi perusahaan tersebut untuk menjabarkan laporan keuangan dan potensi yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan prospek, kepada investor secara berkala. Seperti yang kita ketahui, faktor keuangan merupakan isu yang sensitif karena dapat berpengaruh ke ranah hukum jika terdapat keadaan-keadaan yang tidak sesuai.
IPO memiliki beberapa fase-fase yang harus dilewati sebelum menjalankan program IPO. Fase ini dimulai dari tahap awal persiapan yang disebut dengan “Build Up Stage”. Kemudian, akan terdapat fase “Waiting Period” dimana investor mungkin diminta untuk menunggu beberapa waktu karena kondisi saham yang tidak memungkinkan, dan banyak hal lainnya. Selain itu, terdapat Offering Phase dan Post-IPO setelah event IPO selesai dilaksanakan.
Di bawah ini terdapat tiga hal yang dapat diperhatikan dalam proses IPO:
• Kenali latar belakang perusahaan secara mendalam
Sebelum melakukan IPO, pastikan bahwa kita sudah mengenal dan memahami profil perusahaan dengan detail. Bahkan, ketika perusahaan yang belum terkenal ingin melakukan IPO, seorang praktisi PR harus membangun kesadaran (awareness) terlebih dahulu dari masyarakat mengenai perusahaan tersebut dengan mengangkat isu-isu positif ke pemberitaan.
• Pelajari kondisi saham di bursa setiap waktu
Kondisi saham dapat berubah dengan sangat cepat setiap waktu. Sebelum IPO, kita harus sering memperhatikan informasi mengenai saham di bursa, agar jika sewaktu-waktu ada perubahan, mereka dapat menentukan aksi yang cepat dan tanggap.
• Dekati media-media bisnis
Sasaran media yang tepat merupakan hal penting yang dibutuhkan sebelum melakukan komunikasi di bidang finansial. Kini, media-media bisnis sangat berpengaruh dalam penyampaian informasi kepada investor. Selain itu, media bisnis dapat dimanfaatkan untuk penyebaran berita IPO ke beberapa daerah di luar Jakarta.
Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, kita dapat mengetahui apa sajakah yang harus dihadapi dalam proses IPO. Pada intinya, saat membuka penjualan saham ke publik, perusahaan akan bersifat fleksibel dan tidak kaku dengan berbagai perubahan investasi yang bisa saja terjadi. Nilai-nilai perusahaan, citra, dan reputasi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam menentukkan kesuksesan proses IPO.
sumber gambar :http://www.greekshares.com/uploads/image/initial_public_offering.jpg
Leave a Reply